NGAWI, BANGSAONLINE.com - Pemerintahan Desa (Pemdes) memiliki wadah untuk menyalurkan potensi dan inovasi dalam acara Bursa Inovasi Desa (BID). Acara yang digelar Pemkab Ngawi melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) ini diselenggarakan dua cluster.
Pada hari Selasa (10/09), cluster pertama, Bursa Inovasi Desa terdiri dari 9 kecamatan dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
Dalam sambutannya, Wabup Ony menjelaskan bahwa Bursa Inovasi Desa merupakan amanat Undang-Undang no.6 tentang desa. "Tujuan Bursa Inovasi Desa ini adalah sebagai ajang forum kreativitas pemerintahan desa, tukar pikiran untuk mendapatkan informasi dan inovasi dalam penggunakan dana desa yang berasal dari APBN," tutur wabup.
Orang nomor dua di Ngawi ini mengatakan sangat mendukung adanya pertukaran informasi dalam inovasi, apalagi bisa berdampak dalam peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Kabupaten Ngawi.
“BID ini sebagai tukar informasi dan pengalaman, sehingga modal ini akan kembali ke desa. Apa yang dilihat bisa dipotensikan ke desa masing-masing,” jelasnya.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
Dengan adanya Bursa Inovasi Desa ini, wabup berharap inovasi di sebuah desa bisa tertular ke lainnya. Tentunya informasi dan inovasi yang menguntungkan, ramah lingkungan, serta memberdayakan masyarakat.
Sementara Kepala Bapemas Pemdes Kabul Tunggul Winarno mengungkapkan acara ini memunculkan banyak ide kreatif yang dapat dijadikan pemicu bagi desa untuk diimplementasikan di masing-masing desa.
"Bahwa selama ini problem dari penggunaaan dana desa dalam perencanaan dana desa masih banyak berfokus pada pembangunan fisik. Namun anjuran dari pemerintah pusat sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo bahwa dana desa yang sudah 5 tahun berjalan, seharusnya sudah dikembangkan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia. Sehingga hal itu dapat meningkatkan perekonomian desa," tuturnya.
Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, DPPTK Gelar ‘Ngawi Job Fair 2024’
"Karena itu, BID ini sebagai ajang tukar informasi. Artinya banyak ide kreatif yang muncul dan hal ini bisa dilakukan replika sehingga perencanaan tidak monoton dan harapannya dengan replika antar desa, penggunaan dana desa lebih efektif,” pungkasnya. (nal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News