BLITAR, BANGSAONLINE.com - PT Kereta Api Indonesia Daop 7 Madiun akhirnya melepas palang pintu perlintasan kereta api di Jalan Nias Kota Blitar. Pelepasan ini dilakukan Rabu (11/9/2019) oleh petugas PT KAI.
Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan pelepasan ini dilakukan karena palang pintu tidak sesuai SOP PT KAI. Di mana satu petugas menjaga dua perlintasan yakni perlintasan di Jalan Sumatera dan perlintasan di Jalan Nias. Sehingga palang pintu perlintasan Jalan Nias harus segera dilepas.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Sebelumnya, kita telah melakukan koordinasi dengan Pemda dan warga setempat. Ada tiga poin yang kami sampaikan. Pertama, sesuai arahan pimpinan dan aturan yang berlaku, satu petugas hanya melayani satu pelintasan. Kedua, patok bantalan akan dilepas beserta palang pelintasan. Kewenangan/tanggung jawab jalur perlintasan langsung (JPL) 192 diserahkan ke pemda, sehingga kewenangan untuk ditutup atau tidak akan dievaluasi dan dilaksanakan oleh pemda setempat," ungkap Ixfan, Rabu (11/9/2109).
Dengan keputusan PT KAI Daop 7 Madiun tersebut, Pemkot Blitar melalui Dishub sebenarnya telah meminta waktu. Dishub meminta waktu untuk menyiapkan perlengkapan keamanan sebelum palang pintu dilepas.
Namun, informasi terbaru yang diterima dari Kepala Dishub Kota Blitar Priyo Suhartono, PT KAI tetap melepas palang perlintasan. "Kami meminta waktu sebulan, namun PT KAI tetap akan melepas dan tidak memfungsikan palang pintu mulai Rabu 11 September hari ini," jelas Priyo.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Dengan dilepasnya palang perlintasan itu, Dishub memasang papan peringatan di lokasi. Karena evaluasi diserahkan ke Pemda, maka beton portal dan sirine tetap dipertahankan oleh Dishub. Setelah pengaman pengganti di perlintasan terpasang, Dishub baru akan melepas portal beton dan sirine tersebut.
"Kami memberi papan peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati. Sekarang kami masih menyiapkan pengaman pengganti di perlintasan Jalan Nias. Ke depan, kalau pengaman pengganti sudah terpasang, kami juga akan melepas beton yang membatasi akses mobil lewat di lokasi," pungkas Priyo. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News