MAKASSAR(BangsaOnline) Para mahasiswa dan dosen Universitas Hasanuddin
(Unhas) Makassar langsung geger begitu mendengar informasi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unhas Prof Dr Musakkir, SH, MH, ditangkap polisi saat mengkonsumsi sabu bersama
mahasiswinya. Seluruh mahasiswa dan dosen
berkumpul untuk membicarakan kasus tersebut.
Sejumlah mahasiswa ramai-ramai berkumpul di depan Sekretariat Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM). Mereka terkejut mendengar informasi
penangkapan guru besar Fakultas Hukum Unhas itu. "Kami kaget. Semua
mahasiswa keluar ruangan dan memperbincangkan penangkapan Profesor
Musakkir," kata Andi Dian Furqani, mahasiswa kampus itu, Jumat, 14
November 2014.
Musakkir,
kata dia, dikenal sangat ramah terhadap mahasiswa. Sehari-hari, ia
sering bercengkerama dengan mahasiswa dan membina sejumlah UKM di Unhas.
"Kami tak pernah menduga, karena beliau sangat baik sama mahasiswa,"
ujarnya.
Seorang mahasiswa lain, Siti Arafah, mengaku malu atas
terjadinya insiden tersebut. "Ini sangat mencoreng nama baik kampus.
Sebagai mahasiswa, kami merasa malu," katanya.
Prof Dr Musakkir ditangkap saat menggelar pesta sabu bersama rekan
dosennya, Ismail Alrip, SH, MKn, dan seorang mahasiswi Unhas di Hotel
Grand Malibu, Jumat dinihari , 14 November 2014 oleh Satuan Narkoba
Kepolisian Resor Kota Besar Makassar.
Di kamar 312, polisi mendapati Musakkir dan Ismail sedang nyabu
bersama mahasiswi Unhas bernama Nilam, warga Jalan Mawar, Kabupaten
Gowa. Dari penangkapan itu, polisi menyita dua paket sabu lengkap dengan
alat isapnya.
Guru besar Unhas Prof Dr Surya Jaya juga mengaku sangat terpukul mendengar Prof Musakkir diamankan polisi
dengan seorang mahasiswi di sebuah hotel. Surya Jaya yang juga guru
Musakkir seakan tidak percaya dengan hal tersebut.
"Saya terpukul. Masih tidak percaya dengan berita itu," kata Surya Jaya, Jumat (14/11/2014).
Surya
yang juga hakim agung itu mengenal Musakkir sebagai orang yang baik.
Sebagai gurunya Musakkir, Surya Jaya mengaku sangat kaget dengan
pemberitaan tersebut.
"Mudah-mudahan tidak. Mudah-mudahan. Orangnya baik," ujar Surya Jaya.
Hal
ini juga tidak hanya mencorang kampus Unhas semata tetapi juga seluruh
alumnus dan akademisi ikut terpukul. Di kamar hotel tersebut, Musakkir
mengaku dengan mahasiswi itu tengah mengerjakan tugas karya ilmiah.
"Saya sangat kaget dan ini sangat memalukan," pungkas Surya Jaya.
Baca Juga: Miris Peredaran Narkoba di Blitar, Mulai Libatkan Anak-anak di Bawah Umur
Sementara Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA mengaku tidak percaya wakil rektornya yakni Prof Dr Musakkir adalah pengguna narkoba. "Saya tidak percaya itu," ujarnya singkat saat dihubungi Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Jumat (14/11/2014).
Meskipun demikian, Prof Dwia mengatakan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Ia pun telah melakukan komunikasi dengan Kapolda Sulselbar untuk meminta investigasi atas kasus tersebut.mahasiswinya">
"Saya minta untuk diinvestigasi. Kita tunggu hasil investigasinya, mungkin saja ini hanya penjebakan. Tapi, jika memang terbukti, tentu ada aturan yang dilanggar dan pasti ada sanksi," jelasnya.
Baca Juga: Polres Situbondo Gerebek Pesta Sabu di Desa Buduan, Amankan 1 Orang dan 2,3 Gram BB
Inspektur Jenderal Kemendiknas Haryono Umar mengungkapkan bahwa gelar profesor Musakkir bisa dicabut. "Bisa saja (dicabut), tentu ada mekanismenya (soal pencabutan gelar tersebut). Karena kasus hukum memang yang tertinggi, berarti sebelumnya sudah melakukan pelanggaran-pelanggaran etika pengajar kan," kata Haryono Umar, Jumat (14/11/2014).
Ia mengatakan, segera menerjunkan tim ke Unhas guna menelusuri kasus tersebut. Meskipun, mengenai kasus hukumnya sendiri sudah ditangani pihak kepolisian.
"Tapi mengenai etika dan pelanggaran-pelanggarannya sebagai pengajar, itu merupakan wilayah kami," tandasnya.
Baca Juga: Diduga Hendak Edarkan Sabu, Seorang Pria di Ngawi Diamankan Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News