TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 60 ibu-ibu utusan dari kecamatan se-Kabupaten Tuban, rumah sakit se-Kabupaten Tuban, dan utusan dari organisasi keagamaan mendapatkan pelatihan tata cara merawat jenazah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tuban. Pelatihan ini digelar di aula Kampus STITMA, Ahad (15/9).
Ketua Panitia, Fatkurrohman mengatakan, kegiatan ini merupakan amalan mulia namun jarang diminati. Oleh sebab itu, MUI berkeinginan mengembangkan dan memberikan wawasan perawatan jenazah kepada para peserta. Tujuannya agar kepedulian merawat jenazah kepada ibu-ibu lebih tertanam.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Banyak jenazah wanita dirawat oleh modin laki-laki. Untuk itu, setelah adanya pelatihan ini mereka bisa mempraktikkan di masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Tuban KH Abdul Matin Jawahir menerangkan, bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari 2 fungsi MUI. Pertama menyampaikan fatwa atau tausiyah kepada masyarakat, ataupun usulan pada umaro (pemimpin). Kedua, membina secara langsung masyarakat tentang sosial keagamaan. Meskipun, geraknya tidak seoptimal ormas, karena MUI bukan ormas.
"MUI merupakan wadah ulama yang di berikan dana oleh pemerintah, sebagai pelayan umat. Karena itu, program-program MUI harus menjawab masalah yang dihadapi umat," pungkasnya. (gun/rev)
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News