PACITAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan melakukan aksi long march turun ke jalan menuntut keadilan atas meninggalnya rekan mereka bernama Randi, mahasiswa semester VII, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari. Randi meninggal setelah tertembus timah panas petugas saat menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU KUHP dan revisi UU KPK, Kamis (26/9) lalu.
Para aktivis kampus itu berjalan mengitari ruas jalan protokol dan menyuarakan beberapa tuntutan. Selain meminta pengusutan tuntas atas penembakan korban Randi, para mahasiswa juga mendesak ke Kapolri untuk lebih memprioritaskan kasus tersebut.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
(Selain membawa spanduk tuntutan, mahasiswa juga menggendong bonek mayat)
"Kapolri harus bertanggung jawab pada pihak keluarga Randi. Jika dalam penanganan pengusutan tidak segera tuntas, maka Kapolri harus mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara," tulis mahasiswa di selebaran yang dibawa saat menggelar aksi damai turun ke jalan, Senin (30/9).
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Pada kesempatan yang sama, Rojihan, salah seorang peserta aksi meminta agar insiden serupa tidak terjadi lagi. "Pada kesempatan ini kami Pengurus Cabang PMII Pacitan menyuarakan adanya insiden yang tak wajar itu dan diusut tuntas," ujarnya.
Sebagaimana pantauan wartawan di lapangan, puluhan mahasiswa tersebut melakukan aksi turun ke jalan dengan pengawalan ketat dari petugas Mapolres Pacitan. Mereka menyuarakan aspirasi secara damai tanpa diwarnai aksi keributan. Setelah puas berorasi sambil berkeliling kota, mereka membubarkan diri dengan tertib. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News