MADIUN, BANGSAONLINE.com - Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Madiun terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan populasi ternak, khususnya sapi dan kambing. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengintensifkan kawin suntik atau Inseminasi Buatan (IB).
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Ir. Estu Dwi Waluyani mengatakan, IB memiliki beberapa keuntungan. Antara lain, bisa memperbaiki mutu genetika ternak, tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ke tempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya, serta mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU
Pada setiap kesempatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) dan kegiatan lain, Bidang Peternakan DPP Kabupaten Madiun selalu hadir untuk memberikan pelayanan IB bagi ternak-ternak masyarakat. Seperti pada BST di Desa Sawahan Kecamatan Sawahan, Kamis (3/10/2019) misalnya, menurut Kabid Peternakan, Estu Dwi Waluyani, pihaknya mengerahkan seluruh dokter hewan, paramedis dan inseminator guna memberikan pelayanan.
“Temen-temen dokter kami di Dinas itu ada 8 orang . Begini ini kami libatkan baik dari poskeswan maupun dari dinas. Kemudian dari paramedis itu ada mantri kesehatan maupun petugas inseminator juga ada. Kalau petugas kesehatan ya wilayah kecamatan ini, tapi kalau inseminator yang inseminator wilayah kecamatan Sawahan yang kami libatkan,“ katanya.
Untuk ketersediaan sperma kambing atau sapi unggul, kata Estu, selama ini tidak ada masalah karena pihaknya selalu menerima kiriman dari Balai IB Singosari. Jenis kambing yang dibiakkan melalui IB adalah jenis Peranakan Etawa (PE). Sedangkan untuk sapi jenis limousin, brahman, simental dan peranakan ongole.
Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024
“Kalau kambing ini PE, peranakan etawa, karena khan menyesuaikan induknya yang ada di sini. Nanti kalau terlalu besar juga nggak baik. Kalau sapi di sini tergantung yaa, ada limousin, ada brahman, ada simental, peranakan ongole juga ada,” kata Estu.
Tingkat keberhasilan pembiakan ternak melalui IB, kata Estu, antara 60 hingga 70 persen. Dan untuk mengetahui keberhasilan inseminasi buatan dan perkembangan ternak di Kabupaten Madiun, para inseminator melakukan update data secara online sejak melakukan IB, pemeriksaan kebuntingan hingga cempe dan pedhet lahir. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News