JAKARTA(BangsaOnline) Sonangol EP atau Sociedade Nacional de
Combustiveis de Angola EP meneken kerja sama dengan Presiden Joko Widodo untuk
mengekspor minyaknya ke Indonesia. Salah satu pemilik Sonangol, Sam Pa, yang
menjadi pintu masuk Indonesia menggandeng perusahaan pemegang izin untuk
eksplorasi minyak dan gas di Negara Republik Angola itu.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjadi orang di balik kerja sama
Sonangol-Indonesia. Surya mengaku sudah berkawan lama dengan Sam Pa.
"Sudah belasan tahun," ujar Surya saat wawancara dengan majalah Tempo, pekan lalu. Surya mengaku
mengenal Sam Pa saat mereka bersama-sama bertemu di rumah gunting rambut di
Singapura.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Seperti dilansir dari Financial Times,
masa lalu Sam Pa memang tidak terekam dengan lengkap. Dia diperkirakan lahir di
Cina pada 1958 dan pindah ke Hong Kong saat masih anak-anak. Meski
berkebangsaan Cina, Sam Pa juga memegang kartu warga negara Angola. Dia
memiliki dua anak.
Seluruh kepemilikan bisnis Sam Pa digawangi dua perusahaan utama, yakni China
Sonangol yang khusus untuk perusahaan minyak dan China International Fund yang
bergerak di bidang infrastruktur. Financial Times
menyebutkan operasi multinasional Sam Pa merupakan sebuah gerakan
"hantu" dan "kerajaan neraka".
Kerajaan bisnis ini memiliki yayasan di Afrika, di mana gedung pencakar langit
Luanda berfungsi sebagai pusat kantornya. Sam Pa tidak terdaftar sebagai
pemegang saham atau direktur dari setiap perusahaan Queensway. Tapi dia
bertindak sebagai wakil jaringan dalam pertemuan dengan presiden, syekh, dan
konglomerat.
Surya Paloh mengaku menyodorkan perusahaan minyak dari
Angola, Sonangol EP, kepada Presiden Joko Widodo untuk memasok kebutuhan dalam
negeri. Surya menegaskan "membisiki" Jokowi agar mengimpor minyak
melalui Sonangol demi kepentingan nasional tanpa embel-embel apa pun.
"Niat saya bukan mau jadi pedagang minyak dan cari komisi. Sontoloyo kalau
itu," ujar Surya dalam sebuah wawancara dengan majalah Tempo, pekan lalu. Dia
menginginkan Indonesia dan Angola bisa bekerja sama
Sebelumnya, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas
Bumi Faisal Basri menyarankan Presiden Joko Widodo membangun kilang minyak di
Indonesia timur. "Kenapa tak ambil minyak dari Timor Leste, kan saudara
sendiri," kata Faisal.
Faisal menggambarkan sistem pengambilan minyak dari Timor Leste seperti kerja
sama antara Indonesia dan Angola. Hubungan antarpemerintah ini berlangsung
antara Pertamina dan Sonangol EP dari Angola. "Semakin banyak pasar,
semakin punya benchmark (patokan)," kata
Faisal
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News