GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pelaksana proyek pemasangan pipa gas PGN di Desa Betoyo Kecamatan Manyar, angkat bicara menanggapi tudingan sejumlah warga yang menyatakan bahwa proyek tersebut belum disosialisasikan.
Project Manager PT. Panca Indah Jayamahe (PIJ), Nanang Prasetyo, selaku Subcontractor menyatakan, bahwa dirinya hanya meneruskan proyek lanjutan pipa gas dari PGN sepanjang 1,4 km (kilometer).
Baca Juga: Pipa Gas PGN di Bronggalan Bocor, Semburan Api Bakar Kanopi Rumah Warga
Menurut Nanang Prasetyo, PT. PIJ hanya akan memasang pipag gas di tiga titik untuk menyambungkan pipa yang sudah terpasang sebelumnya. Rinciannya, di Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar sepanjang 50 meter, di Desa Betoyo 900 meter, dan Desa Sembayat 400 meter.
"Pemasangan pipa tersebut dipastikan tak mengganggu warga maupun pengguna jalan. Sebab, pipa dipasang di lahan milik jalan, dan lahan kosong milik warga. Jadi, tak benar kalau pipa kami pasang melewati rumah warga dengan cara di-boring (dibor) dengan alat bor yang sudah teruji. Kami sangat hati-hati dalam pengerjaan pemasangan pipa ini. Dan, kami pastikan tidak membahayakan warga dan mengganggu pengguna jalan," jelas Nanang kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (16/10).
"Pemasangan pipa di lahan dengan cara dikeruk, dilakukan pada malam hari. Hal ini supaya tidak mengganggu lalu lintas di Jalan Pantura yang kami kerjakan pemasangan pipa," tambahnya.
Baca Juga: Holding Pertamina dan Persaingan Tidak Sehat PGN-Pertamina Gas
Nanang Prasetyo menegaskan dirinya siap bertanggungjawab seandainya ada kejadian apapun yang merugikan warga terkait proyek penanaman pipa tersebut. "Kami kerjakan proyek mulai September. Target akhir Desember 2019 sudah selesai," pungkasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Betoyo Kauman M. Sali Mansur menyatakan, bahwa pengerjaan proyek pemasangan pipa gas PGN di wilayahnya sudah dilakukan sosialisasi. "Jadi, proyek saat ini proyek lanjutan. Saat 3 tahun lalu, proyek sebelum dikerjakan sudah ada sosialisasi. Warga yang lahan dan bangunan rumah kena proyek dapat kompensasi masing-masing Rp 3 juta. Cuma saya lupa persis jumlah warga yang mendapatkan kompensasi," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News