Simorejo, Kampung Hidroponik Pertama di Surabaya

Simorejo, Kampung Hidroponik Pertama di Surabaya Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Eri Cahyadi didampingi Camat Sukomanunggal, Lakoli, sedang mengangkat hasil panen.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sukomanunggal menggelar panen beragam sayuran yang ditanam dengan cara , Kamis (17/10).

Beragam jenis sayuran yang ditanam secara tersebut mulai dari selada merah, selada hijau, kangkung, serta sawi daging ini akhirnya bisa dipanen setelah 3 bulan dari masa penanaman.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Plt. Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Eri Cahyadi mengapresiasi kerja keras mereka membangun Kampung Hidroponik. Di kampung ini tak hanya terdapat deretan tanaman . Di lahan yang kosong di sekitar area tersebut juga dimanfaatkan oleh warga untuk budi daya ikan Patin dan Nila.

“Ketika bicara Smart City, tak hanya bersih dan hijau, tapi juga guyub dan masyarakatnya bergotong royong. Apalagi, lingkungan seperti ini dikerjakan secara swadaya,” kata Eri di hadapan warga RT 09 RW 02 Simorejo, didampingi Camat Sukomanunggal, Lakoli.

Pria yang juga menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini berharap, yang dikembangkan warga semakin pesat. Sehingga, ketika dipanen bisa dijual ke rumah makan maupun hotel. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) siap memfasilitasi untuk memasarkan produk tersebut.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

“Kalau jumlah panennya besar, saya bisa koneksikan ke rumah makan, jika butuh selada merah, sawi bisa ambil di sini. Jika bisa langsung dijual, kampung akan tambah guyub,” ujarnya.

Eri mengakui, di Kampung Simorejo bercocok tanam dengan cara belum berlangsung lama, sejak Agustus 2018. Namun, ia yakin, dalam beberapa bulan ke depan pengembangannya semakin baik.

“Ini masih baru, bayangkan kalau 2-3 bulan lagi tambah dasyat, bisa ditularkan ke RT, RW, kampung, bahkan kecamatan lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Tak sekadar sebagai kampung penghasil tanaman , Eri berharap, dengan bertambah banyaknya warga yang bercocok tanam dengan bisa menjadikannya sebagai Kampung Wisata Hidroponik.

Salah satu tokoh penggerak bercocok tanam ala , yang sekaligus Ketua RW 09, Ashari menyampaikan, bahwa pengembangan tanaman dilakukan karena keterbatasan lahan. Ia mengungkapkan, jika hasil panen selama ini, selain dikonsumsi sendiri oleh masing-masing warga, juga dijual ke para pedagang kaki lima.

“Biasanya juga kami jual ke mereka yang jualan mie. Ke depan kami berencana bekerja sama dengan badan usaha pemerintah untuk memasarkannya,” kata Ashari.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Ke depan, ia mengharapkan setiap rumah warga yang ada di kawasan Simorejo wajib menanam . Ia mengaku senang, selama ini warga antusias dan gotong royong bercocok tanam dengan cara , mulai dari pembibitan hingga panen. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO