MALANG, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau yang terjadi pada tahun ini memberikan dampak cukup besar. Sehingga menyebabkan kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Jatim. Untuk itu, Pemprov Jatim bersama TNI-Polri, Perhutani, BPBD, Dinas Kehutanan Prov. Jatim melakukan inventarisasi personel guna terwujudnya satu komando agar penanganan bisa dilakukan secara optimal.
"Kami terus melakukan inventarisasi personil guna memetakan daerah mana yang terdampak Karhutla ini, sehingga bisa dilakukan langkah-langkah strategis," ujar Wagub Jatim Emil Dardak saat melakukan koordinasi bersama yang diselenggarakan di Pangkalan Abd. Rahman Saleh Malang, Rabu (23/10).
Baca Juga: Di Hadapan para Rektor, Wagub Emil Tekankan Pentingnya Jejaring Kampus dan Inovasi
Ia mengatakan, lewat cara tersebut, diharapkan mendapatkan data valid serta tercapainya target yang diinginkan. Dan jika inventarisasi telah dilakukan, maka peran Pemprov Jatim bisa membantu mobilisasi dan perkuatan di level tiga pilar di desa yakni Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar dapat turut mendeteksi setiap titik-titik yang menjadi penyebab Karhutla. Pemprov Jatim sendiri, akan terus mensuport setiap tahapan yang akan dilakukan.
"Sejauh ini, Pemprov Jatim telah memberikan bantuan logistik dan juga terus melakukan koordinasi dengan BPPD setempat untuk memperoleh data ketanggap daruratan di masing-masing daerah," jelasnya.
Emil menegaskan, pihaknya telah melakukan upaya pemadaman di titik-titik api yang terjadi di sejumlah daerah pegunungan atau perbukitan dengan melibatkan tim gabungan TNI-Polri bersama BPPD.
Baca Juga: Akibat Kebakaran Hutan Panderman, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Sementara itu, untuk water bombing yang menggunakan helikopter pada hari ini di Gunung Arjuno akan dilakukan di enam titik yang terdeteksi titik api. Semoga titik api bisa segera padam dan tidak meluas. Setelah melakukan water bombing di Gunung Arjuno, Pemprov Jatim juga melakukan di sekitar Gunung Ijen, Wilis dan Argopuro serta sejumlah titik api lain yang terdeteksi oleh tim dari BPBD Prov Jatim.
Dalam pertemuan yang dihadiri Komandan Lanud Abd. Saleh Marsma TNI Hezli Paat, Emil menyebut terdapat opsi selain water booming yang dilakukan, yakni Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC ini akan dilakukan lewat pesawat yang dimiliki oleh TNI AU khusus merekayasa cuaca dengan menyemai garam di udara sehingga dapat menghasilkan hujan buatan. "Ini merupakan solusi lain dan kita akan terus upayakan antara Water Boom dan TMC biar bisa sama sama jalan, " terangnya.
Emil menyebut, TMC memiliki dampak luas karena selain membantu mengatasi Karhutla juga dapat mengakibatkan turunnya hujan sehingga daerah kekeringan juga bisa mendapatkan manfaatnya.
Baca Juga: East Java Fashion Harmony Tampilkan Karya Pilihan, Emil: Ini Keunggulan Komparatif Jatim
"TMC ini cakupannya lebih luas dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat. Untuk merekayasa cuaca bersama jajaran TNI AU, " jelasnya.
Di tempat yang sama Komandan Lanud Abd. Saleh Marsma TNI Hezli Paat menyatakan, bahwa pangkalan TNI AU di Abd Saleh juga memiliki armada pesawat yang bisa membantu untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, asap yang menyelimuti Pekanbaru beberapa waktu lalu berhasil diatasi lewat modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat milik TNI AU yang berada di pangkalan Abd. Saleh Malang.
Selain, memiliki pesawat yang bisa dimodifikasi cuaca sehingga menghasilkan hujan buatan, Lanud Abd. Saleh juga memiliki teknologi atau alat yang bisa mendeteksi dan melihat awan mana saja yang bisa dilakukan penyemaian menggunakan garam. (mdr/ian)
Baca Juga: Wagub Jatim Resmikan PPSLB3 di Desa Cendoro Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News