BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Bangkalan sudah terjadi kurang lebih 4 bulan. Dropping air bersih pun sudah dilakukan di desa-desa yang mengalami kering kritis maupun kering langka. Namun, jumlah desa yang meminta dropping air bersih saat ini terus bertambah.
Agus Sugiharto, Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan menyatakan, setidaknya hingga saat ini ada 80 desa yang mengalami kekeringan. Jumlah ini bertambah dari pemetaan yang dilakukan pemerintah sebelumnya, hanya sebanyak 33 desa.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
Menurut Agus, bertambahnya jumlah desa yang mengalami kekeringan karena kemarau bertambah panjang.
"Karena bertambahnya jumlah wilayah desa yang di-dropping, mempengaruhi keadaan anggaran yang disediakan. Kalau ditanya anggaran, ya tentu semakin menipis, apalagi dropping air kali ini cukup lama, kurang lebih 4 bulanan sejak bulan Juli lalu," kata Agus kepada media, Jumat (25/10/2019)
BPBD Bangkalan dalam pendistribusian dropping air bersih menggunakan model arah jarum jam agar semuanya sama rata mendapatkan. Setidaknya sebanyak 8 tangki air diberikan menyesuaikan jumlah kepala keluarga yang ada.
Baca Juga: Peringati HUT ke-493, Pj Bupati Bangkalan Persilakan Investor Masuk ke Kota Dzikir dan Sholawat
Sedangkan, perihal lokasi desa terparah mengalami kekeringan, Agus berpendapat untuk saat ini semuanya rata kering. Walaupun tidak semua desa mengalami kekeringan, tapi di setiap kecamatan pasti ada, seperti Kecamatan Kokop dan Konang.
"Namanya air sebagai sumber kehidupan tidak ada habisnya, hanya saja kita menyediakan sesuai dengan kebutuhan per masing masing kepala keluarga," ucap Agus
Agus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing berita berita hoax yang beredar di media sosial perihal Indonesia akan dilanda gelombang panas. "BMKG provinsi sudah merilis bahwa berita itu hoax. Jangan dipercaya hal-hal yang belum pasti. Namun kita juga perlu waspada. Lebih baik cukupkan konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi," pungkas dia. (ida/uzi/ns)
Baca Juga: Beroperasi Lagi Tanpa Izin, Tim Pengawas Pemkab Bangkalan Tutup Sementara Pemotongan Kapal di Kamal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News