PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Forum Wartawan Pamekasan (FWP) merasa dikecewakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang tidak melibatkan mereka dalam pagelaran Seminar Internasional yang digelar di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Sabtu (26/10/19).
Pasalnya, kemasan acara seminar tersebut berawal dari ide FWP yang diajukan kepada Pemkab Pamekasan melalui kerja sama dalam bentuk proposal kegiatan.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Jatim Gelar Media Gathering di Kota Batu Selama 3 Hari
Ketua FWP, Dedy Priyanto mengatakan, semula pihaknya mengajukan ide seminar internasional kepada Bupati Pamekasan. Ide itu direspons oleh bupati dengan menyuruh FWP membuat proposal kegiatan.
Berdasarkan permintaan bupati, proposal kegiatan berikut susunan kepanitiaan yang telah rampung kemudian diserahkan kepada Asisten Pribadi (aspri) bupati. Selanjutnya proposal tersebut dilimpahkan kepada Bappeda.
Lama berselang, proposal tersebut justru tidak ada kabar. Bahkan saat ditanyakan kepada pihak Bappeda serta Bagian Humas dan Protokol Kabupaten, dua instansi tersebut justru saling lempar.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
"Kita kecewa, karena ide kita justru diplagiasi. Sedangkan kita tidak dilibatkan sama sekali," ungkapnya.
Dedy melanjutkan, proposal kegiatan seminar tersebut merupakan kerja keras dari seluruh pengurus FWP. Acara besar tersebut, berawal dari kedekatan FWP dengan pihak Kedubes RI di Negara Tanzania, Afrika. Pihak Kedubes bersama FWP kemudian berdiskusi untuk menggagas kegiatan seminar internasional tersebut.
"Kami kecewa, kami sakit hati karena ide kami justru dicuri oleh Pemkab," sambungnya.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh jurnalis yang tergabung dalam FWP melakukan pemboikotan dengan tidak menghadiri acara seminar internasional itu.
"Kita sengaja tidak ikut dalam acara itu baik sebagai kepanitiaan, lebih-lebih untuk tidak meliput kegiatan tersebut," tegas Dedy, salah satu wartawan senior di Pamekasan.
Dedy menilai bahwa Pemkab Pamekasan sebagai pihak yang bertanggung jawab pada acara seminar internasional itu tidak profesional. "Dan inilah kemudian yang akan merugikan terhadap cita-cita bupati dan wakil bupati dalam menjadikan Pamekasan Hebat," tandasnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
"Kenapa begitu? Karena mereka (para oknum) sebenarnya sedikit kerja, banyak cari muka kepada bupati," sambungnya.
Dalam hal ini, FWP akan melakukan audiensi kepada bupati terkait kinerja anak buahnya yang merugikan forumnya tersebut.
"Senin depan, kami akan layangkan surat audiensi kepada bupati. Agar bupati tahu apa yang sebenarnya terjadi bahwa proses pelaksanaan acara tersebut tidak sedang baik-baik saja," tegasnya. (yen/ian)
Baca Juga: Upacara Harjad ke-494 Kabupaten Pamekasan Hadirkan Ratusan Penari Topeng Getak dan Ronggeng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News