TULUNGAGUNG (BangsaOnline) - Setelah bulan lalu telah terjadi krisis air di kabupaten Tulungagung, sekarang giliran stok pupuk yang terbatas. Ini seharusnya tidak terjadi mengingat sekarang adalah saatnya para petani untuk musim tanam dan kebutuhan pupuk dipastikan membludak. Stok pupuk di Tulungagung semakin hari terus menipis bahkan hampir habis, sedangkanmusim tanam baru saja dimulai.
Mendapat laporan kasus tersebut Dinas Pertanian Tulungagung angkat bicara. Sekretaris Disperta, Usmalik membenarkan atas kelangkaan pupuk tersebut, menurutnya kelangkaan pupuk disebabkan oleh kesalahan pola tanam oleh petani, bukan pada alokasi pupuk oleh pemerintah. Petani selama ini dianggapnya cenderung menambah jatah pupuk yang tidak sesuai dengan standar komposisinya. "Perlu di ketahui misalkan dalam satu hektar biasanya disediakan pupuk sebesar 500 kg tetapi petani meminta jatah 700 kg, otomatis petani yang lain hendak meminta pupuk kekurangan pupuk karena tidak sesuai dengan alokasi", ungkap Usmalik. Seperti diketahui kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di daerah kabupaten Tulungagung seperti kecamatan Besuki, Bandung, Pakel dan sekitarnya. Akan tetapi, kabupaten Kediri telah merasakan peristiwa tersebut lebih dahulu.
Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Gubernur Khofifah Turun ke Sawah, Percepat Tanam Padi di Tulungagung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News