SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gerbong pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo kembali bergerak. Sebanyak 91 pejabat struktural dan fungsional dimutasi dan dilantik oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (20/11) sore.
Hampir semua Kepala OPD menghadiri acara pelantikan pejabat tersebut. Selain itu, hadir Ketua DPRD Sidoarjo Usman.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Namun Wabup Nur Ahmad Syaifuddin tidak tampak hadir di acara pelantikan pejabat tersebut. Dan ketidakhadiran itu sudah disampaikan oleh Wabup beberapa jam sebelum acara pelantikan.
Wabup menegaskan dirinya mendapatkan undangan acara pelantikan tersebut. Namun dia memastikan tidak hadir karena menyayangkan mutasi itu.
"Saya tidak tahu sama sekali ada pelantikan mutasi," cetus Wabup Nur Ahmad, di rumah dinasnya, Rabu (20/11) siang.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Kata Wabup, sebagai Koordinator Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), dirinya tidak diajak membahas mutasi tersebut. "Koordinator itu aktif ikut bekerja, lain dengan pengarah," tandas Cak Nur, panggilan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin.
Cak Nur bercerita, selama menjadi wabup, setiap mau ada mutasi selalu ada rapat. Bahkan bisa lebih dari satu kali.
Rapat pertama untuk persiapan. Rapat kedua untuk memutuskan. Dan Baperjakat rapat terakhir dengan Bupati dan Wabup. "Lha kalau ini (mutasi) tidak ada sama sekali," tegas politikus PKB ini.
Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Optimal, Pjs Bupati Sidoarjo Sidak RSUD Notopuro
Cak Nur menambahkan, dirinya sempat menanyakan rencana mutasi itu ke sekretaris Baperjakat Ridlo Prasetyo. Bahkan memberi kesempatan Ridlo bertemu dirinya di rumah dinas wabup, sehari sebelum acara pelantikan terkait rencana mutasi. Namun ternyata Ridlo tidak datang.
Cak Nur pun menilai, tindakan Baperjakat itu sesuatu yang tidak elok dan tidak etis. Karena itu wabup menegaskan, ketidakhadirannya di pelantikan, semata untuk mengingatkan Baperjakat agar introspeksi.
Dikonfirmasi soal tersebut, usai pelantikan pejabat, Bupati Saiful Ilah menyatakan wabup sudah diundang rapat mutasi, tetapi tidak bisa datang karena ada acara. "Pak wabup itu sekarang banyak acara. Sudah diundang, tapi gak bisa datang," cetus Saiful Ilah.
Baca Juga: Siang-Malam, Plt Bupati Sidoarjo Sisir Warga yang Butuh Bantuan
Penegasan serupa juga disampaikan Ketua Tim Baperjakat yang juga Sekda Sidoarjo, Ahmad Zaini. "Pak Wabup waktu itu barengan dengan kegiatan lain. Tanyakan ke ajudannya, mas Ridlo (Sekretaris Baperjakat) sudah mengundang," tegas Zaini.
Dijelaskan Zaini, usulan mutasi itu sudah direncanakan jauh hari. Sebab banyak pejabat yang pensiun. Selain itu, kekosongan pejabat yang terjadi juga akibat rotasi sebelumnya, sehingga menganggu kinerja dari OPD.
"Makanya kami ingin ada percepatan pengisian itu dan diproseslah di Baperjakat. Setelah itu kita buka data. Dan setelah matang kita laporkan ke Pak Bupati dan Pak Wabup. Dan ternyata Pak Wabup gak bisa karena tempuk (benturan) dengan kegiatan lain," tandas Zaini.
Baca Juga: Stan Terbakar, Pedagang Pasar Krian Terima Bantuan dari Pemkab Sidoarjo
Sementara itu, saat pelantikan, tiga pejabat eselon II yang dirotasi, yakni Heri Susanto yang semula Asisten I Tata Pemerintahan dan Kesra, kini menjabat Kepala Bappeda.
Lalu Kadis Koperasi dan Usaha Mikro, kini menjabat Asisten I Tata Pemerintahan dan Kesra. Sedangkan Kadispendukcapil, Medi Yulianto dimutasi sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News