Pemkot Surabaya Wajibkan Siswa SD dan SMP Latihan Rescue

Pemkot Surabaya Wajibkan Siswa SD dan SMP Latihan Rescue Wali Kota Risma saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mewajibkan anak usia SD dan SMP mengikuti program pelatihan rescue. Untuk mendukung hal ini, telah menyiapkan kolam renang yang terletak di wilayah Jambangan.

Pelatihan rescue akan dimulai bulan Januari 2020, karena proses pembangunan kolam renang bakal selesai akhir tahun ini.

Baca Juga: Tak Terima Diviralkan Selingkuh, Sembunyikan Wanita di Kolong Meja, Camat Asemrowo Bakal Lapor Polda

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tujuan adanya program pelatihan rescue bagi anak-anak adalah untuk memberikan bekal penyelamatan, sebagai antisipasi jika terjadi bencana. Kegiatan ini nantinya di bawah koordinasi Dinas Pendidikan.

“Kita tidak minta ada musibah di manapun. Tapi kita ingin anak-anak memiliki pengalaman rescue (penyelamatan),” kata Risma saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

Ia menjelaskan, pihaknya akan memberikan training khusus kepada para pelatih yang akan memberikan pelatihan rescue terhadap anak-anak. Mulai dari cara memegang ban, naik perahu karet maupun sekoci.

Baca Juga: Marak Pengemudi Mabuk Sebabkan Laka di Surabaya, Pemkot Bakal Tetapkan Aturan ini untuk RHU

“Nanti jadwal sekolah-sekolahnya kita buat bergilir sekolah negeri dan swasta. Jadi, sekolah akan mengirim (siswa, red) bergantian,” katanya.

Para pelatih tersebut berasal dari petugas Linmas, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (PMK). Bagi siswa perempuan, nantinya akan dilatih pelatih perempuan, demikian juga sebaliknya. Saat ini ada 10 petugas yang telah siap menjadi pelatih. Mereka terdiri dari enam orang dari jajaran Linmas dan empat orang dari PMK, yang semuanya laki-laki.

Risma menyebut, latihan rescue bagi anak-anak merupakan kegiatan ekstrakulikuler, namun sifatnya wajib. Anak-anak yang phobia kedalaman air akan ditangani secara khusus. Sementara itu, apabila ditemukan anak yang mempunyai bakat di cabang olahraga tersebut, nantinya akan dikembangkan.

Baca Juga: Preman Getok Tarif Parkir KBS Rp45 Ribu, Polsek Wonokromo Tuding Pihak ini Tak Tegas

“Latihannya mulai jam 7 pagi sampai 5 sore, dibagi dalam dua shifT. Tapi, kalau memungkinkan lebih pagi juga kita buat itu. Sementara ini, kolam renang ini kita prioritaskan melatih anak-anak,” paparnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menerangkan, tidak hanya menyiapkan program pelatihan rescue bagi anak-anak. Bahkan, seragam dan peralatan juga telah disiapkan. Selain itu, bagi siswa yang berlatar belakang keluarga tidak mampu nantinya akan ditanggung juga.

“Anak-anak tidak perlu minta orang tuanya, kalau mampu tidak apa-apa. Tapi kalau tidak mampu, semuanya akan kita siapkan supaya tidak memberatkan orang tuanya,” pungkasnya. (ian/rev)

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO