PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Total produksi susu di Kabupaten Pasuruan tembus sekitar 1.080.000 liter per hari. Susu sebanyak itu dihasilkan para peternak di Kabupaten Pasuruan yang tersebar di beberapa sentra peternak, yakni di Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Puspo, Kecamatan Grati dan Kecamatan Lekok.
Produksi susu segar itu selanjutnya disuplai ke perusahaan yang memproduksi susu seperti Nestle dan Indolakto.
Baca Juga: Dwi Lifi Mahar Ungga, Tak Kenal Lelah Beri Layanan IB pada Masyarakat
Namun, jumlah produksi susu segar dari peternak lokal di Kabupaten Pasuruan ternyata belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dua perusahaan tersebut. Buktinya, mereka masih mendatangkan susu dari luar negeri memenuhi kebutuhan, alias impor.
Kabid Produksi Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pasuruan Ari Widodo yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, membenarkan bahwa permintaan pasar industri seperti PT Nestle dan PT Idolakto akan susu segar cukup tinggi. Mayoritas, hasil susu peternak di Kabupaten Pasuruan sudah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan susu tersebut melalui koperasi.
Ari mengungkapkan, para peternak di Pasuruan tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan susu segar di dua perusahaan tersebut. Sehingga, dua perusahaan itu masih impor susu dari negara lain seperti Australia dan New Zealand.
Baca Juga: Warga Dusun Rawi Timur Pasuruan Tuntut Kompensasi Air Bersih Kepada Perusahaan Ternak
"Sejati potensi pengembangan populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan masih terbuka. Mengingat, dua perusahaan itu masih kekurangan pasokan susu segar. Ada beberapa wilayah di Pasuruan yang masih memungkinkan untuk dilakukan pengembangan, yakni di Kecamatan Purwodadi. Untuk pengembangan masih ada, tapi terkendala pada pasokan pakan hijauan dan lahan yang memadai," jelasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News