DEPOK(BangsaOnline) Dosen agama Universitas Indonesia (UI) Abdi Kurnia mengungkapkan bahwa gerakan Ikhwanul Musmilin (IM) di Indonesia punya target menguasai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Misalnya UI, Unair, ITB, ITS, UGM,IPB,Undip dan sebagainya. Bahkan rekrutmen dilakukan melalui jalur SMA dan bimbingan belajar. “Kemudian diarahkan kepada proses mentoring dikoordinasi oleh Rohani Islam di tiap-tiap fakultas,” kata Abdi dalam Silaturahim Nasional tentang Penguatan Ahlussunnah Wal-Jamaah dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional di Pesantren Mahasiswa Al-HikamDepok Jawa Barat.
Menurut Abdi, penyebaran pemikiran Ikhwanul Muslimin di Jakarta diawali dari halaqah yang diadakan secara terbuka pada tahun 1974 oleh seorang alumnus Al-Azhar, Bakir Said Abduh. Bakir mengajarkan berbagai buku pemikiran Ikhwanul Muslimin antara lain: Tasir fi Zhilal il-Qur’an dan Ma’alim fi al-Thariq yang ditulis Sayyid Quthb.
Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme
Pada tahun 1986, ungkap Abdi, Helmy Aminuddin, yang kini menjadi tokoh penting Partai Keadialan Sejahtera (PKS) bertemu dengan Soeripto (juga tokoh PKS) yang saat itu memegang jabatan penting di Depdikbud. Mereka berdua ini kemudian secara intensif mengembangkan pemikiran Ikhwanul Muslimin ke dalam bentuk konkrit kegiatan. “Dibentuk pola liqo dan usroh dengan menjadikan beberapa SMA sebagai role model, antara lain SMA 68 Jakarta Pusat, SMA 3 Jakarta Selatan, SMA 7 Jakarta Pusat, SMA 28 Jakarta Selatan. “Selanjutnya rekrutmen dilakukan terhadap pelahar SMP dengan memanfaatkan hari libur sekolah semester atau libur bulan Ramadlan.
Seperti diberitakan beritaonline, pesantren yang diasuh KH A Hasyim Muzadi itu menggelar Silaturahim Nasionaltentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Teorisme dalam Ketahanan Nasional. Acara ini digelar berkat kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara hadir dalam acara Silaturahim Nasional tentang Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat, Sabtu (6/12/2014). Acara yang dihadiri para ulama dan kiai NU dari Jawa, Madura dan luar Jawa ini sangat serius membahas tentang terorisme dan eksistensi NU ke depan.
Para pejabat tinggi negara yang hadir antara lain: Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Marciano N, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Saud Usman, Menteri Agama Drs Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menristek Prof Dr M Nasir, Wamenlu RI AM Fachir dan para pejabat tinggi lainnya.
Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan
Dari PBNU hadir KH Saifuddin Amsir MA, Dr KH Cholil Nafis, Katib Aam KH Malik Madani dan para kiai lainnya. “NU sekarang dikepung berbagai ancaman dan kepentingan dari luar,” kata KH A Hasyim Muzadi, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam yang sekaligus tuan rumah acara. “Karena itu perlu penguatan, baik struktural maupun kultural,” tegas Kiai Hasyim yang Rois Syuriah PBNU.
Acara ini dimulai Sabtu pagi jam sebelas dan akan berlangsung sampai Senin (8/12/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News