KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Tak seperti di kota lain di Jatim, peringatan Hari HAM Internasional di Kota Batu tidak diwarnai kegiatan apapun.
Menanggapi hal itu, Suciwati, istri almarhum pejuang HAM Munir menyebut, acara peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir pada Minggu (8/12) kemarin sudah merupakan bentuk rangkaian peringatan Hari HAM Internasional tahun ini, khususnya di Kota Batu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Perbaikan Stadion Brantas dan GOR Gajah Mada
“Di Hari HAM internasional kali ini tidak ada agenda lain yang dilakukan Omah Munir, kecuali peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir tanggal 8 Desember 2019 kemarin. Itu sudah termasuk salah satu rangkaian peringatan Hari HAM internasional tahun ini," ujar Suciawati kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (10/12).
Hal senada diungkapkan Mufti Makarimal Ahlaq, Ketua Yayasan Omah Munir Kota Batu. Menurutnya, tidak ada kegiatan khusus memperingati Hari HAM internasional tahun ini. Ia senada dengan yang diungkap Suciwati, bahwa salah satu bentuk peringatan HAM internasional tahun ini yakni ditandainya peletakan batu pertama pembangunan museum HAM Munir oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 8 Desember 2019 lalu.
“Tidak ada acara khusus. Sudah ditandai peletakan batu pertama museum HAM Munir oleh Gubernur Jawa Timur baru lalu. Saya ngikut saja dengan apa yang dilakukan teman-teman aktivis di Malang," ujarnya.
Baca Juga: Saat Cek Logistik KPU, Pj Wali Kota Batu Beri Arahan Petugas Gabungan untuk Tertibkan APK
Seperti diketahui, Museum HAM Munir akan dibangun di Kota Batu di atas tanah seluas lebih kurang 2,2 hektare di Kelurahan Sisir, Kota Batu. Bangunan museum berlantai tiga itu nantinya akan digunakan sebagai salah satu tempat pendidikan HAM bagi pengunjung. Anggaran pembangunan museum itu sendiri diperkirakan menelan Rp 10 miliar lebih bantuan pemerintah provinsi. (asa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News