MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup rangkaian pelatihan pembinaan karakter di Lapangan Dodik Belanegara Rindam V/Brawijaya, Malang, Minggu (15/12). Sebanyak 400 atlet Jawa Timur dalam dua tahap digembleng dalam menyiapkan mental mereka sebagai patriot olah raga dan bermental juara pada PON XX Tahun 2020 di Papua.
Dikatakan Khofifah, pembinaan karakter pada atlet yang akan berlaga di PON ini sangat penting guna memberikan penguatan mental para atlet agar mampu memberikan yang terbaik dalam laga di PON Papua mendatang.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
"Membentuk mental atlet yang tangguh itu membutuhkan proses yang panjang. Dalam pembinaan atlet dikenal empat pilar, yaitu biomedical, fisik, psikologis dan kesehatan dan gizi. Dengan digembleng di sini, harapannya bisa menjadi penguatan fisik dan psikologis," kata Khofifah.
Agar atlet tak hanya secara fisik memiliki keunggulan, ketahanan, tapi juga tahan jika suatu ketika terjadi goncangan. Dengan begitu mereka secara mental akan tengguh dan memiliki karakter juara yang kuat.
Khofifah mengatakan, membangun mental juara menjadi hal yang penting dalam olahraga. Sebab olah raga bukan hanya menjadi sarana laga olah raga fisik melainkan juga bentuk bela negara. Lewat olah raga, lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dan merah putih dikibarkan di penjuru dunia.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
"Jika bangsa ini ingin jadi bagian yang diagungkan oleh bangsa dunia, maka olahraga merupakan salah satu sarananya. Olahraga adalah salah satu pintu masuk bela negara," tegasnya.
Saat ini gelaran PON XX tahun 2020 di Papua masih kurang sebelas bulan. Khofifah secara khusus berpesan agar penguatan pembentukan karakter ini dilakukan secara kontinyu hingga gelaran PON diselenggarakan. Khofifah meminta agar pelatih dari Rindam V Brawijaya bisa berkeliling ke cabor-cabor untuk melakukan refreshing sampai saat dimana atlet Jatim siap berangkat berlaga di PON.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
Di sisi lain, dikatakan gubernur perempuan pertama Jatim ini, memang dalam PON XX ada pengurangan cabor yang berpotensi mengurangi medali emas Jatim hingga 36 medali. Dengan pengurangan ini, Khofifah mengakui Jawa Timur mengalami kehilangan peluang emas cukup signifikan tetapi Jatim tetap optimis punya peluang besar untuk menjadi juara umum.
"Di PON XX, ada beberapa cabor yang tidak dipertandingakan. Dengan kondisi ini, Jatim relatif kehilangan 36 emas. Tapi saya sudah tanya Ketua KONI Pak Erlangga, insyaallah kami tetap optimistis Jatim tetap berpeluang menjadi juara umum PON XX," tegas Khofifah.
Sementara itu Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung menyampaikan ada sebanyak 600 atlet yang disiapkan untuk PON 2020 di Papua. Namun yang mengikuti pelatihan dan pendidikan karakter yang terbagi dalam dua gelombang ini hanya 400 atlet.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Kinerja Bapenda Jatim Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Daerah
"Karena ada yang sedang ikut kejuaraan lain, ada sebagian juga masih mengikuti SEA Games. Kami harap lewat pembinaan ini atlet kita bisa mencetak juara, dan meraih juara umum," tegas Erlangga.
*Gubernur Khofifah Apresiasi Jafro Megawanto, Peringkat Satu Nomor Akurasi Paralayang Dunia*
Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasinya pada atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim, Jafro Megawanto, yang berhasil mencatatkan prestasinya hingga mampu menduduki peringkat 1 dunia nomor akurasi paralayang, per 1 Desember 2019.
Baca Juga: Ribuan Warga Mojokerto Ikuti Senam Sehat Bareng Gus Barra dan Kosgoro Jawa Timur
Informasi keberhasilan Jafro Megawanto ini dilansir dari website http://civlrankings.fai.org/?a=326&ladder_id=4&. Dari laman website ini diketahui bahwa Jafro sapaan lekat atlet Puslatda Jatim ini, mampu mengumpulkan poin hingga 365,2, mengalahkan atlet-atlet paralayang papan atas dari seluruh dunia.
Raihan poin tersebut diperolehnya, dari beberapa kejuaraan internasional yang pernah diikuti. Diantaranya yaitu, 10th FAI World Paragliding Accuracy Championship, juara I overall dan juara I team Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2018 di Kazakhstan, dan juara II team Paragliding Accuracy Asian Championship Test Event. Serta, juara II team PGAWC 2019 di Turki, juara III team PGAWC 2019, di Kazakhstan, juara III team PGAWC 2019 di Korea, serta Juara II Final PGAWC 2019.
Atas raihan prestasi membanggakan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya secara khusus kepada Jafro Megawanto. Terlebih lagi, pretasi ini merupakan bentuk pencapaian luar biasa yang mampu diukir oleh atlet Puslatda Jatim.
Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
"Kami selaku pemerintah provinsi sangat bangga dan mengapresiasi atas prestasi yang mampu diukir oleh atlet paralayang Jatim Jafro Megawanto. Sehingga, bisa mengharumkan nama Indonesia khususnya Jawa Timur di kancah internasional," tutur Khofifah.
Menurutnya, prestasi ini merupakan wujud kemauan keras, jerih payah dan perjuangan baik dari atlet maupun pelatih. Khususnya dalam melakukan latihan dengan tertib dan disiplin dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
“Kepada atlet Jafro dan seluruh atlet di Jatim yang berprestasi, saya harap bisa mempertahankan pretasi yang diperoleh. Serta terus meningkatkan kemampuan diri dengan berlatih keras, disiplin, jujur, konsisten, serta ikhlas dalam pengabdian,” tandas orang nomor satu di Jatim ini.
Baca Juga: Serahkan SK Perpanjangan ke Pj Wali Kota Kediri, Adhy Karyono Beri Amanat soal Kondusivitas Pilkada
Khofifah berharap, kedepan perkembangan olahraga di Jatim akan terus berkembang dan menjadi semakin baik, termasuk olahrga paralayang. Untuk itu, sinergitas dan kolaborasi antara Pemprov Jatim dan KONI Jatim harus terus dibangun. Baik dalam hal tata kelola cabang olahraga (cabor) maupun pembinaan para atlet.
“Tata kelola ini kita harapkan bisa terkelola dengan baik. Disamping itu, komunikasi antara Koni dan cabor juga harus bagus, yang muaranya pada pembinaan atlet. Dengan demikian, akan semakin banyak cabor dari atlet Jatim yang mampu mencetak prestasi di kancah internasional,” tutup mantan Menteri Sosial ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News