SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Upaya menangkal berita hoax, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) membekali para siswa SMK Plus NU Sidoarjo, dengan ilmu jurnalistik dasar. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan generasi milenial tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong dan lebih bijak dalam bermedia sosial.
Ketua Umum Forwas, Eko Yudho mengatakan, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi milenial agar santun dalam menggunakan media sosial, Forwas sengaja menggelar kegiatan ini di lingkungan pendidikan. Karena media sosial saat ini sangat mengkhawatirkan bagi siswa, dengan maraknya berita hoax.
Baca Juga: IIS SMP Progresif Bumi Shalawat Gelar 2 Kegiatan saat Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024
“Kegiatan jurnalisme sangat dibutuhkan untuk meng-counter berita bohong. Sehingga para siswa mampu membedakan berita hoax atau bukan. Tak hanya itu, mereka juga tidak gagap lagi terhadap ilmu jurnalistik sekaligus bijak bermedsos,” kata Eko yang juga jurnalis televisi swasta, Senin (16/12/2019).
Menurutnya, program ini akan terus berlanjut di beberapa SMK/SMA di Sidoarjo, mengingat sebagai insan pers memiliki tanggung jawab terhadap perubahan akhlak generasi penerus bangsa. “Kita usahakan program ini akan istiqomah, karena sebagai lembaga, kita mempunyai tanggung jawab terhadap moral dan moril generasi milenial,” ujarnya.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas dan Babinsa Rejeni Jadi Pembina Upacara di SMK Islam Krembung
Para siswa mendapatkan materi seputar jurnalistik dasar televisi dan teknik pengambilan video jurnalistik, yang disampaikan oleh dua kontributor televisi swasta nasional, yakni Jack Roby dan Rico Hardiansyah.
Sementara pihak sekolah sangat mengapresiasi dan senang dengan adanya pelatihan jurnalistik ini. Dengan adanya kegiatan ini, para siswa diharapkan mampu memahami berita hoax atau bukan, lebih bijak, dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Kami sangat senang para siswa dibekali ilmu jurnalistik. Karena kami membutuhkan ilmu jurnalistik ini. Sehingga tidak ada yang menyimpang dari hukum dan melanggar Undang-Undang IT. Supaya anak-anak tidak seenaknya menulis yang kurang baik di media sosial,” kata Kepala SMK Plus NU Sidoarjo, Ummu Faizah.
Baca Juga: Antusias Masyarakat Tinggi, Plt Bupati Sidoarjo Bakal Tambah Kuota Beasiswa Pendidikan
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat positif karena mampu mencetak penulis yang handal, mengurangi siswa bermain gawai, siswa mampu mengupload video atau berita yang positif tentang situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.
“Kami berharap akan ada pelatihan lanjutan yang dilakukan oleh Forwas di sekolah ini. Agar para siswa mampu terjun di bidang jurnalistik. Alhamdulillah bila nantinya ada siswa kami yang bisa menjadi jurnalis, kami sangat banggah sekali,” pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News