Heboh Buku Menjerat Gus Dur, Orang Dekat Yenny Wahid: Muhaimin Iskandar Penjerat Gus Dur Jilid II

Heboh Buku Menjerat Gus Dur, Orang Dekat Yenny Wahid: Muhaimin Iskandar Penjerat Gus Dur Jilid II Dr. Imron Rosyadi Hamid. foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Buku berjudul “Menjerat ” hasil investigasi Virdika Rizky Utama kini lagi viral, terutama di kalangan NU. Buku yang berasal dari dokumen rahasia Partai Golkar itu membongkar persekongkolan poliltik yang dilakukan Akbar Tanjung, Amien Rais, Fuad Bawazier, Fadel Muhammad, Anas Urbaningrum, Arifin Panigoro (PDIP), dan tokoh HMI yang lain untuk melengserkan KH Abdurrahman Wahid () dari kursi Presiden.

Tak tanggung-tanggung, untuk melengserkan , Fuad Bawazier menyiapkan dana Rp 4 Triliun, termasuk untuk memobiliasi demo mahasiswa, menciptakan instabilitas, dan menyiapkan bom-bom kerusuhan.

Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan

Merespons gegap gempita buku “Menjerat ” itu, Dr. Imron Rosyadi Hamid, orang dekat - putri - mengungkapkan bahwa, persekongkolan politik untuk menjatuhkan , tidak hanya dilakukan Akbar Tanjung Cs, tapi juga dilakukan A (), Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa ().

“Muhaimin penjerat jilid II,” kata Imron Rosyadi Hamid yang kini Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Tiongkok dalam rilisnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T

Menurut dia, dikalahkan Muhaimin dalam kasasi MA. “Hanya berselang sebulan dari keputusan Pengadilan Negeri Jaksel, kemudian melayangkan kasasi ke Mahkamah Agung. Permohonan kasasi melawan ini ditolak MA tanggal 22 Juli 2008, melalui keputusan No 441 K/PDT.Sus/2008. KH Abdurrahman Wahid dan kawan-kawan juga dihukum membayar biaya perkara sebesar Rp 500.000,” kata Imron Rosadi Hamid.

Padahal, adalah pendiri dan secara sah Ketua Dewan Syuro . Tapi dikudeta di tengah jalan lewat persekongkolan politik oleh dan kroninya.

Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak

Kini – kata Imron Rosyadi Hamid – sejarah telah membongkar semua konspirasi elit politik yang mendzalimi . Para elit politik itu mulai menuai kedzalimannya sendiri, termasuk . Di antaranya terbongkarnya dugaan korupsi Muhaimin Iskandar yang disinyalir menerima uang Rp 6 miliar dalam kasus korupsi proyek infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR).

Terbongkarnya dugaan keterlibatan ini berasal dari pengakuan Musa Zainuddin, mantan anggota DPR RI dari , yang kini mendekam di penjara Sukamiskin Bandung dengan vonis 9 tahun. Musa Zainuddin mengajukan permohonan sebagai justice collaborator (JC) kepada KPK. Ia mengungkap bahwa uang sebesar Rp 6 miliar (dari Rp 7 miliar) hasil kejahatan korupsi di KPUPR itu disetor ke Muhaimin Iskandar lewat Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum , atas arahan Helmy Faishal Zaini, Sekjen PBNU yang saat itu ketua Fraksi di DPR RI.

Imron Rosyadi Hamid berharap publik terus mengawal kasus dugaan korupsi ini. “Meskipun kita percaya bahwa KPK akan bisa mengungkap secara terang benderang, tetapi publik harus tetap ikut mengawal. Jangan sampai proses penegakan hukum kalah dengan kekuatan politik,” tegas Imron Rosyadi Hamid. (tim)

Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO