SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ulama miliarder Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA ternyata benar-benar memenuhi nadzar kampanyenya saat pemilihan gubernur Jawa Timur dan pemilihan presiden (pilpres). Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu mengumrohkan 38 orang relawan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan Muslimat NU yang telah memenangkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dalam pilgub Jatim dan Jokowi-KH Ma’ruf Amin pada pilpres.
“Sebelumnya sudah ada yang berangkat (umroh) delapan orang. Sekarang 30 orang. Terdiri dari Muslimat NU sembilan orang dan 21 orang JKSN. Jadi semua sudah 38 orang,” tutur Kiai Asep Chalim kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela berangkat umroh di Bandar Udara Juanda Sidoarjo, Kamis (2/1/2020).
Baca Juga: Risma-Gus Hans Janji Ngantor di Daerah
Menurut dia, semua biaya umroh para relawan itu ia tanggung sendiri secara pribadi. “Tapi ini demi kemenangan Bu Khofifah dan Pak Emil serta Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin,” kata Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
(Nyai Alif Fadlilah (paling kiri), istri Kiai Asep Saifuddin Chalim dan Ning Zahroh (jilbab hitam), salah satu putrinya, yang kini jadi dokter juga berangkat umroh. foto: BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Ia mengakui, saat kampanye pilgub dan pilpres bernadzar di depan massa akan mengumrohkan para relawan dan juga menyembelih sapi di semua kabupaten dan kota Jawa Timur yang memenangkan Khofifah-Emil dan Jokowi-Ma’ruf Amin. Karena itu ia memenuhi nadzarnya. Sebab, kata dia, jika nadzar tak dipenuhi dirinya akan menanggung dosa.
Ia memastikan semua nadzar, baik umroh maupun penyembelihan sapi, akan selesai pada 2020. “Baik umroh maupun penyembelihan sapi akan kita selesaikan tahun ini (2020). Di beberapa kabupaten saya sudah menyembelih sapi,” ungkap Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Kemenangan Khofifah-Emil, Ketua PKS Jatim: InsyaAllah Kemenangan Penuh Berkah
(Dr KH Asep Saifuddin Chalim bersama Nyai Alif Fadlilah, istrinya. Foto: istimewa)
Ia menjelaskan, awalnya janji atau nadzar umroh itu hanya ditujukan kepada relawan JKSN. “Ya, awalnya saya nadzar mau berangkatkan umroh para relawan JKSN saja. Setiap kabupaten dan kota satu orang. Jadi, kalau seluruh Jatim 38 orang. Sedang untuk Muslimat NU mau saya sembelihkan sapi. Ternyata dalam perkembangannya Muslimat NU juga butuh (umroh). Akhirnya menjadi inspirasi bagi saya untuk memberangkatkan umroh Muslimat NU,” katanya.
Bahkan, kata Kiai Asep, kemudian berkembang tidak hanya kawasan Jawa Timur, tapi juga provinsi lain seperti Lombok, NTB, Semarang, Jawa Tengah, Bandung Jawa Barat. “Jadi, semua kabupaten, kota dan provinsi yang pernah saya datangi untuk kampanye,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Para relawan JKSN dan Muslimat NU itu berangkat umroh di bawah bendera KBIH Amanatul Ummah, yaitu yayasan yang bernaung di bawah Pondok Pesantren Amanatul Ummah pimpinan Kiai Asep Saifuddin Chalim. Pantauan BANGSONLINE.com di Bandara Juanda, Kiai Asep berangkat umroh tidak hanya bersama relawan JKSN dan Muslimat NU. Tapi juga bersama keluarganya, antara lain istrinya, Nyai Alif Fadlilah dan beberapa putra-putrinya yaitu Muhammad Barra (Gus Bara), Ning Zahro dan yang lain.
Sedang dari jajaran JKSN tampak H Abdul Muchit, Ketua Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Jawa Timur, Habib Abu Bakar Bangil, dan yang lain. Dari jajaran Muslimat NU tampak Nyai Lilik Fadlilah, Ketua PC Muslimat NU Surabaya, dan beberapa pengurus Muslimat NU yang lain.
“Ya, ini semua untuk kemenangan Bu Khofifah dan Pak Jokowi,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang tak lama lagi akan dikukuhkan sebagai guru besar (profesor).
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Kiai Asep dikenal sebagai kiai miliader tapi sangat dermawan. Ia punya kebiasaan bersedekah sampai ratusan juta bahkan miliaran. Ia berpegang pada hadits “anfiq, unfiq” yang artinya: bersedekahlah, maka Allah akan memberikan lebih banyak dari yang kau sedekahkan.
“Karena itu pondok saya tak pernah mau menerima bantuan dari pemerintah. Istri saya marah kalau saya menerima bantuan dari pemerintah. Karena itu saya hanya berharap bantuan dari Allah saja. Kalau Allah yang bantu saya pasti sangat banyak jumlahnya,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News