NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk bersama beberapa instansi terkait seperti TNI, Polri, BPBD, Tagana, dan Relawan, melaksanakan apel gelar kesiapan pasukan dan kesiapan perlengkapan dalam rangka penanggulangan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Nganjuk.
Menurut Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi yang memimpin apel itu, kegiatan ini merupakan bentuk kesiap-siagaan dalam mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Saya berterima kasih kepada para relawan desa. Saya anggap ini adalah bentuk kepedulian masyarakat," kata Marhaen di hadan 1.500 peserta apel seperti dikutip BANGSAONLINE.com, Kamis (09/01).
Menurutnya, kepedulian masyarakat yang telah ditunjukkan dengan adanya relawan desa, merupakan bentuk tanggung jawab atas lingkungan. "Setidaknya, mereka berada paling awal dan memahami bagai mana cara penyelamatan jika terjadi bencana ini sudah dipersiapkan. Perlu dicatat, pada apel barusan, saya tidak melihat peran pengusaha atau investor," tegasnya.
Padahal, ia menilai peran pengusaha penting untuk penanggulangan bencana. "Di Kabupaten Nganjuk saat ini banyak perusahaan berdiri, tapi kepedulian dalam hal kemanusiaan harusnya hadir dalam kondisi saat ini. Saya akan mengingatkan agar pengusaha di Nganjuk supaya hadir apel persiapan, saat sebelum bencana, terjadi bencana, dan setelah bencana," tandasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
"Sebenarnya bencana banjir yang perlu menjadi solusi saat ini adalah, kembali menggiatkan program gerakan menanam pohon di lahan kosong. Sebab air yang jatuh akan mengalir ke tempat rendah, dan saat ini daerah resapan air mulai sedikit karena banyak hutan resapan telah gundul," tambahnya.
"Saya imbau kepada masyarakat agar hentikan penebangan liar. Mari kita lindungi alam maka alam akan melindungi kita," pungkas Marhaen. (bam/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News