BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebagai langkah antisipasi sekaligus persiapan yang komprehensif dalam penanganan bencana khususnya banjir di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menggelar rapat koordinasi kesiapan menghadapi potensi bencana, Jumat (10/01) sore.
Rapat yang digelar di Sinergy Room lantai 6 gedung pemkab setempat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Bojonegoro, Nurul Azizah. Rapat koordinasi ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, Kodim, BBWS, PLN, Dinas Pertanian, Dinas PU SDA, DLH, Dinkes, UPT PSDA dan beberapa instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Menurut Sekda Bojonegoro Nurul Azizah, rapat koordinasi tersebut intinya untuk melakukan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir luapan air Sungai Bengawan Solo.
"Kami melihat dua hari terakhir ini tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro ada kenaikan. Kita lakukan persiapan dan perencanaan yang baik, sehingga manakala banjir datang semua instansi yang terkait sudah siap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing," jelasnya.
Setelah rakor, besok akan langsung dilakukan pengecekan doorlat (pintu penutup air tanggul) dan pengecekan peralatan lainnya. Menghadapi ancaman bencana telah disiapkan dengan matang sehingga dampak yang dialami masyarakat dapat terminimalisir.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
"Sesuai prediksi BMKG, bulan Januari-Februari ini curah hujan di Pulau Jawa tinggi, dan tentunya air di beberapa wilayah di hulu turun ke Sungai Bengawan Solo. Karena Bojonegoro merupakan daerah hilir, maka kita akan menerima limpahan air tersebut," jelas mantan kepala DLH ini.
Senada, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Umar Ghoni juga menyatakan kesiapannya menghadapi potensi bencana, khususnya banjir luapan air Sungai Bengawan Solo, maupun banjir bandang. Umar juga menyatakan kesiapan semua sarana penanggulangan bencana.
"Kita akan update data monitor perkembangan seluruh bencana, menyiapkan shelter pengungsian hingga menyiapkan dapur umum maupun komunitas berikut logistiknya," jelasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Kepala Damkar Bojonegoro Andik Sudjarwo mengimbau, Januari - Februari semua harus waspada terhadap ancaman bencana. Andik meminta secepatnya semua pihak segera melakukan pemetaan wilayah dampak tiap perubahan status siaga.
"Terutama titik-titik yang berkaitan dengan kejadian bencana. Saluran air kiranya segera dilakukan normalisasi, mengingat beberapa desa kemarin telah terjadi luberan air hujan yang disebabkan drainase tidak berfungsi normal," pintanya. (nur/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News