BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kota Blitar baru-baru ini dihebohkan dengan ditemukannya pengolahan ayam tiren (mati kemaren). Pengolahan ayam tiren ini digerebek Satreskrim Polres Blitar Kota di Jalan Jati, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Dua orang diamankan dalam penggerebekan ini. Mereka adalah Imam Waluyo (43) dan Antok Wasono (42). Keduanya mengumpulkan ayam yang sudah menjadi bangkai, kemudian diolah sedemikian rupa untuk menyamarkan bau busuk dan dijual dengan harga murah. Jauh dari harga standar daging ayam di pasaran.
Baca Juga: Flu Burung Bisa Menular ke Kucing hingga Sapi, ini Penjelasan Asosiasi Kedokteran Hewan
Menurut Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Blitar Dewi Mashitoh meski harganya murah, sejumlah bahaya mengancam kesehatan dari konsumsi ayam ini. Ternak yang mati tanpa dipotong atau disembelih, dagingnya tidak sehat untuk dikonsumsi karena berpotensi tercemar bakteri yang sudah berkembang di dalamnya.
"Ketika tidak disembelih berarti darahnya tidak keluar. Hal ini menjadikan daging ayam mudah busuk. Kemudian yang membahayakan adalah ketika darah hewan itu mengandung bakteri penyakit. Bakteri penyakit yang ada pada darah ini kemudian mencemari daging. Tentu ini membahayakan bagi manusia," ungkap Dewi Mashitoh, Sabtu (11/1/2020).
Dewi menambahkan, apabila daging ayam tiren tersebut dikonsumsi, bakteri penyebab penyakit bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Pria di Kota Blitar Terancam 6 Tahun Penjara
"Paling mungkin bakteri E.coli, salmonella. Nah, bakteri ini kemudian memicu penyakit seperti diare. Yang membahayakan jika diare kemudian dehidrasi ini bisa mengancam nyawa," ujarnya. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News