JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Reformasi Jember (GRJ) membuktikan janjinya dengan menggelar demo lanjutan, Jumat (24/1). Berkumpul di depan Pendapa Wahyawibawagraha, Kecamatan Kaliwates, Jember, sekitar pukul 13.30 WIB, massa GRJ menggelar unjuk rasa mendesak Bupati Jember Faida untuk turun dari jabatannya.
Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan desakan mundur, secara bergantian para pengunjuk rasa itu berorasi. Mereka menuding gaya kepemimpinan bupati perempuan pertama di Jember itu arogan.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Bahkan, mereka membawa patung berwajah Faida yang bertuliskan "Jember Empire" sebagai bentuk sindirian terhadap kepemimpinan Faida.
"Publik dibius dengan propaganda bahwa Bupati Faida bersih. Maka, jika ada pihak yang mengkritiknya berarti koruptor. Tudingan demikian dibuat masif oleh kroni-kroni Faida, berikut jaringan media abal-abal yang berbayar recehan," kata Korlap Aksi Kustiono Musri saat dikonfirmasi wartawan.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Kustiono menilai seperti itu, karena menurutnya mayoritas kegiatan yang dibuat oleh Pemkab tidak selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah yang telah disusun. Ironisnya, saat program yang melenceng itu dikritisi, Bupati Faida balik menuduh pengkritiknya sebagai penghambat.
"Pepatah mengatakan, bangkai yang ditutupi rapat sekalipun cepat atau lambat akan menyeruak bau busuknya. Terbukti, pada 2018 silam, kebusukan mulai nampak dengan terungkapnya komplotan pelaku pungutan liar yang sampai melibatkan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," ungkapnya.
"Kami juga apresiasi keberanian Kejari Jember yang menetapkan tersangka kasus korupsi rehab Pasar Manggisan. Kasus itu sebagai pembuka betapa bobroknya tata kelola Pemkab Jember. Seret siapa pun semua yang terlibat, jangan sampai ada yang tersisa," tandasnya.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Diketahui dalam demo tersebut, para pengunjuk rasa juga menggelar sholawat bersama. Hingga sore menjelang, Bupati Jember tidak kunjung menemui peserta aksi. Dikabarkan, Bupati Faida sedang di Papua dalam rangka menemui warga Jember yang berada di sana.
Sementara Sekretaris Daerah Pemkab Jember Mirfano tak menjawab saat dikonfirmasi via telepon maupun aplikasi WhatsApp perihal unjukrasa di depan pendopo. Padahal, pesan WhatsApp yang dikirimkan wartawan tampak telah dibaca. (ata/yud/rev)
Baca Juga: Bupati Jember Ajak Warga tak Golput
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News