SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap masjid tak sekadar menjadi tempat ibadah tetapi juga tempat penyemaian Islam Moderat atau Islam Wasathiyah. Islam Wasathiyah adalah ajaran Islam rahmatan Lil Alamin. yaitu Islam yang teduh, Islam yang mengajarkan kebaikan dan memberi rahmat bagi seisi alam.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengakui banyaknya masjid yang bagus-bagus di berbagai tempat bisa menjadi sentra pembinaan umat. Termasuk di antaranya untuk menyemai ajaran Islam Wasathiyah tersebut.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
"Saya berharap masjid bisa menjadi tempat peyemaian Islam Moderat, terutama di Jawa Timur," ujar Khofifah kepada wartawan usai meresmikan renovasi Masjid Mu’ayyad di Jalan Pabrik Kulit No. 38, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Minggu (26/1).
Pejabat asli Wonocolo ini mengungkapkan, setiap umat Islam punya tugas memakmurkan masjid, maka bagaimana masjid ini menjadi sentra untuk bisa mengurangi penyakit-penyakit sosial. Seperti penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
PMKS itu, ada yang karena problem di dalam kebahagiaan harmoni keluarga, lalu larinya ke narkoba dan hal-hal yang tidak produktif. Karena itu, akar masalahnya harus ditangani.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
“Maka pembinaan-pembinaan kemasyarakatan seperti itu, tentu kita harapkan terus dimaksimalkan oleh masjid yang secara fisik makin hari makin baik,” imbuh Ketua Umum Muslimat NU itu.
Karena itu, Khofifah meminta Prof Hisyam yang pernah menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan mantan Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) apa yang bisa dibangun koneksitas antara UINSA dengan masjid yang lokasinya sangat dekat dengan kampus.
“Beliau merencanakan mengambil tempat di masjid ini, dan saya mengusulkan di lantai tiga, bagaimana tim dari lembaganya beliau bisa terus memberikan penguatan, pemberdayaan, dan memberikan pendampingan kepada seluruh komunitas terdekatnya UINSA. Salah satunya di kampung Wonocolo ini,” paparnya.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Oleh karena itu, para ulama dan intelektual muslim yang ada di UINSA akan bisa menjadi penting untuk menyemai keilmuannya, supaya bisa terdesiminasikan kepada masyarakat yang hidupnya sangat dekat dengan fisik dari kampus UINSA ini.
“Ada desiminasi tranformasi tentang keilmuan, transformasi sosial dan ekonomi. Tentu, kita harapkan penyemaian islam moderat," pungkas Khofifah. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News