PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Nasib Ny. Aliyati (50), seorang janda warga RT 04 RW 06 Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo sangat memprihatinkan. Perempuan yang sehari-harinya menjual kue gorengan itu harus tidur beralaskan batu saat rumahnya kebanjiran.
“Kalau hujan pasti rumah saya kebanjiran,” katanya saat ditemui wartawan, Minggu (2/2).
Baca Juga: Gerak Cepat Petugas Tangani Banjir di Dringu Probolinggo
Air yang masuk ke dalam rumahnya yang hanya berukuran 2,5x4 meter itu berasal dari luapan air selokan yang berada di sebelah Timur rumahnya. “Kalau hujan, air selokan itu meluap ke mana-mana. Termasuk juga ke dalam rumah saya,” tuturnya.
Ny. Aliyati menceritakan, selama ini tidak ada seorang pun yang tahu jika dirinya harus tidur di atas batu yang diberi tumpukan pasir. “Saya malu mau bercerita. Karena saya tidak punya uang untuk membeli kasur,” katanya.
Nasib Ny. Aliyati semakin lengkap, karena tidak pernah mendapatkan uluran tangan dari pemerintah. “Saya tidak pernah mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Tinjau Penanganan Banjir di Dringu
Data di lapangan menyebutkan, di lingkungan tempat tinggal Ny. Aliyati ada sebanyak 9 rumah yang selalu menjadi langganan banjir. Bahkan airnya hingga setinggi lutut orang dewasa.
Sementara itu, Camat Mayangan, Abbas hingga berita ini ditulis tidak berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi ponselnya hanya terdengar nada dering, namun ia tidak menjawab. (prb1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News