Begini Cara Pemkot Surabaya Bersinergi dengan Kader Kesehatan

Begini Cara Pemkot Surabaya Bersinergi dengan Kader Kesehatan Aktivitas para kader posyandu.

Tidak hanya itu, untuk para pendamping ibu hamil, juga memberikan uang transport Rp. 182.850 dalam setiap pertemuan. Jumlah total pendampingan ibu hamil di Surabaya sebanyak 344 kader. Dalam sebulan, kegiatan pendampingan dilaksanakan sebanyak tiga kali. “Jadi Rp 182.850 x 3 hari = 515.637 per bulan sudah dipotong pajak,” ujarnya.

Semua itu dilakukan karena para kader sudah membantu dan berkontribusi kepada pemkot, khususnya program bidang kesehatan “Fasilitas yang mereka dapatkan itu, karena mereka berkontribusi dan membantu kami di bidang kesehatan,” kata Febria.

Salah seorang kader , Laili Nur Widya (51) mengatakan, ia bersama para kader lainnya secara ikhlas melakukan kegiatan posyandu balita dan lansia. Ia mengaku, segala macam kegiatan sosial tidak melihat jumlah pendapatan yang diperoleh.

“Buat kami berapa pun itu tidak jadi masalah asal kegiatan posyandu tetap dilaksanakan. Otak dan pikiran kami hanya ingin berkegiatan sosial mencari KMS (Kartu Masuk Surga),” kata Wiwid sapaan akrab Laili Nur Widya.

Perempuan asal Jalan Pengampon, Kelurahan Bongkahan, Kecamatan Pabean Cantikan Surabaya ini menyatakan, selama dapat membantu orang lain dalam memberikan edukasi terkait kesehatan dan perilaku hidup bersih, maka itulah tujuan utama para kader .

“Jujur ya, kami para kader itu secara ikhlas melakukan kegiatan posyandu balita dan lansia. Apalagi ada beberapa kader yang merangkap menjadi kader posyandu balita dan lansia,” pungkasnya. (ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO