Gandeng TNI dan RS Reksa Waluya, DP2KBP2 Gelar Baksos MOW dan MOP

Gandeng TNI dan RS Reksa Waluya, DP2KBP2 Gelar Baksos MOW dan MOP Kegiatan Bakti Sosial MOW dan MOP yang dilaksanakan di RS Reksa Waluya Jalan Mojopahit 422 Mojokerto. Tampak personel TNI sedang membantu para akseptor memasuki ruang operasi.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - DP2KBP2 bekerja sama dengan TNI dan RS Reksa Waluya mengadakan Bakti Sosial MOW dan MOP di RS Reksa Waluya Jalan Mojopahit 422 , Minggu (16/2). 

Hal tersebut dilakukan untuk menurunkan tingkat kelahiran dan Meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kabupaten .

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah

Kegiatan yang diikuti oleh 292 akseptor dari 18 kecamatan ini meliputi 284 peserta Metode Operasi Wanita (MOW), yang di masyarakat lebih popular dengan istilah steril/tubektomi. Sedangkan Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi diikuti 8 peserta.

Fanani (49), akseptor MOP dari Kecamatan Kemlagi menuturkan alasannya mengikuti program tahunan ini. 

“Sebenarnya istri saya sudah mau ikut MOW karena anak saya sudah dua. Tapi karena sangat gemuk, tidak lolos dari segi kesehatan. Akhirnya saya yang mengikuti KB MOP ini,” jelasnya.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO

Kepala Perwakilan Provinsi Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso berdialog langsung dengan peserta MOW. Orang nomor satu di Provinsi Jawa Timur yang baru dilantik ini mengingatkan agar semua persyaratan mengikuti MOW dipenuhi, termasuk izin dari suami. 

Teguh menjelaskan beberapa persyaratan mengikuti MOW dan MOP antara lain ikut karena sukarela, dinyatakan sehat setelah penapisan dari puskesmas atau rumah sakit, dan ada persetujuan tertulis dari pasangan.

Kepala DP2KBP2 Kabupaten Joedha Hadi menjelaskan, kontrasepsi mantap memiliki banyak keuntungan, antara lain lebih aman karena keluhan lebih sedikit dibanding alat kontrasepsi lain. 

Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

"Lebih praktis karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja dan lebih efektif karena tingkat kegagalan sangat rendah," jelasnya.

Selain itu, lanjut Joedha, lebih ekonomis karena hanya memerlukan biaya untuk satu kali tindakan saja. Apalagi dalam Baksos sekarang ini tidak dipungut biaya alias gratis.

“Tidak ada efek samping jangka panjang setelah operasi dan tidak akan mengganggu hubungan seksual suami istri,” pungkasnya. (yep/ian) 

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO