SIDOARJO (BangsaOnline) - Petani di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggualangin mengeluhkan kondisi saluran irigasi di areal persawahan yang terletak di perbatasan Desa Gempolsari-Desa Kalidawir yang berjarak 800 meter. Sebab, saluran irigasi masih berupa tanah yang digenangi air bercampur lumpur Lapindo. Kondisi tersebut menyebabkan tanah mudah longsor terkikis derasnya air. Selain itu, petani merasa kesulitan memanfaatkan air untuk bercocok tanam. Akibatnya, petani setempat mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“Saluran irigasi yang berada di perbatasan desa, masih berupa tanah dan tidak ada pelengsengan sama sekali. Lebih parah lagi, volume air bercampur lumpur Lapindo terus meningkat karena curah hujan tinggi dan aliran lumpur Lapindo dibuang ke sungai Ketapang. Sehingga saluran air penuh dan meluber kearea sawahmilik petani,“ ujar Kepala Desa (Kades) Kalidawir Mohammad Anas diruang kerjannya, Selasa (23/12).
Baca Juga: Lansia di Tanggulangin Sidoarjo Dilaporkan Keluarga Bocah 10 Tahun atas Dugaan Pencabulan
Dijelaskan, tanpa pelengsengan di saluran itu, petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah. Bahkan, pada musim hujan, petani kesulitan untuk membuang air bah yang merendam area sawah.
“Petani terus merugi. Bahkan tiga kali musim cocok tanam mengalami kegagalan untuk menyemai benih padi. Kami berharap bantuan segera direalisasikan oleh instansi terkait di Pemkab Sidoarjo agar petani tidak terus mengalami kerugian,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News