KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Janji Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menyubsidi SPP siswa Madrasah Aliyah (MA) mulai Juli 2020 mendatang, mendapat tanggapan positif Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu, Drs. H. Nawawi. Ia menilai, program itu memang ditunggu-tunggu oleh lembaga MA maupun masyarakat.
"Tentu kami bersyukur dengan akan direalisasikannya program ini. Ini salah satu program yang ditunggu-tunggu, baik oleh lembaga MA maupun masyarakat. Bagi masyarakat, program ini memiliki arti yang sangat signifikan dalam rangka meningkatkan kualitas anak yang sedang bersekolah," ujar Nawawi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (11/3).
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Menurutnya, pemberian subsidi SPP bagi Madrasah Aliyah bisa menjadi spirit baru dalam hal keterbatasan anggaran. Nawawi berharap, program ini dapat membantu biaya operasional madrasah yang selama ini masih bergantung kepada partisipasi masyarakat.
Dikonfirmasi hal ini, Sudirman, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Batu mengaku bersyukur dengan adanya kebijakan gubernur memberikan program Tis Tas bagi MA di Jatim ini.
"Jujur saja, program tis-tas ini kami tunggu-tunggu, agar MA juga dapat fasilitas yang sama dengan SMA. Insyallah program Tis Tas tersebut sangat bermanfaat bagi MA dan berharap bisa lebih meningkatkan kualitas peserta didik kami," ujarnya.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Seperti diberitakan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berjanji akan menggulirkan program pendidikan gratis dan berkualitas (Tis Tas). Program ini nantinya dalam bentuk subsidi SPP yang akan disalurkan untuk jenjang pendidikan Madrasah Aliyah (MA). Program ini akan menyusul program subsidi SPP yang sudah diberikan untuk SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Timur.
Program Tis Tas diharapkan memberikan semangat dan motivasi bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan. Terbukti dalam satu tahun program Tis Tas dijalankan, berdasarkan rilis BPS Jawa Timur, rata-rata lama sekolah di Jawa Timur meningkat. Tepatnya yaitu dari 7,34 saat pertama Khofifah menjabat, menjadi 7,59.
Artinya, saat pertama Khofifah menjabat, rata-rata siswa drop out di kelas 2 SMP semester 1. Namun dalam setahun terakhir sejak Tis Tas dilakukan dan sekolah gratis dijalankan, rata-rata lama sekolah meningkat, yaitu drop out siswa menjadi kelas 2 SMP semester 2. Oleh sebab itu, memberikan kesempatan yang lebih besar masyarakat untuk mengakses pendidikan. Termasuk memperluas jangkauan penerima subsidi SPP di jenjang Madrasah Aliyah. (asa/dur)
Baca Juga: Jatim Juara Umum OPSI 2024, Adhy Karyono: Kado Membanggakan di Hari Pahlawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News