Kunker Terancam Batal, Ketua Komisi II ini Ngamuk Tak Percaya Virus Corona dan Salahkan Pemerintah

Kunker Terancam Batal, Ketua Komisi II ini Ngamuk Tak Percaya Virus Corona dan Salahkan Pemerintah Sumarjono, Ketua Komisi II DPRD Kota Pasuruan.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dr. Sumarjono, M.Pd., Ketua Komisi II DPRD Pasuruan geram dengan merebaknya virus corona karena menyebabkan kunker ke luar daerah yang dirancang komisinya terancam batal. Selain itu, ia menilai maraknya isu virus corona juga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Bahkan, Sumarjono meminta pemerintah membuktikan daerah mana yang positif adanya pasien Virus Corona (). "Sebenernya daerah mana yang membuktikan bahwa wilayah itu ini terbukti Corona secara sah? Mungkin jawabnya cuma indikasi. Kalau indikasi itu jangan dibuat patokan, akhirnya masyarakat berdampak ketakutan," tegas Sumarjono kepada HARIAN BANGSA saat ditemui di kantor DPRD Kota Pasuruan, Selasa (17/3).

Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD

Ia menilai, pemerintah maupun kepala daerah terlalu gegabah mengeluarkan statement terkait Virus Corona yang belum tentu terbukti keabsahanya tersebut. "Sebab dampaknya kepada aktivitas masyarakat banyak yang diliburkan, ekonomi masyarakat tersendat, termasuk kebutuhan pokok masyarakat juga terkendala. Pemerintah harusnya berpikir secara matang, tak harus direspons secara berlebihan seperti ini," cetusnya.

Sumarjono menyontohkan wilayah Malang. "Kepala daerah di sana memutuskan bahwa akses jalur Malang ditutup. Bayangkan, berapa kerugian masyarakat yang sudah tersendat aktivitas mereka untuk mencari kebutuhan ekonominya, seperti pendapatan aktivitas transportasi umum, aktivitas berangkat kerja ke pasar, maupun jualan keliling kota, dan sebagainya. Akhirnya mereka terkendala," tambahnya.

Ia membandingkan dengan Yogyakarta yang wilayahnya juga dipadati wisatawan. "Pengunjung dari luar daerah di sana tiap hari memadati kota (Yogyakarta, Red) tersebut. Dan Gubernur Yogya pun tak melarang para pungunjung untuk berdatangan ke sana, maski isu Virus Corona sudah gencar di kalangan publik internasional. Jadi hal itu kembali kepada keberanian dari kebijakan kepala daerah masing-masing. Kalau kepala daerah positive thinking, isu corona itu bukan soal yang luar biasa, jadi masyarakat enjoy beraktivitas," pungkas dia. (afa/rev)

Baca Juga: Khidmatnya Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Kota Pasuruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO