SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali mengatur hari masuk kerja untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim.
Sebelumnya, ASN Pemprov Jatim (Eselon IV dan Staf) masuk kerja selama 3,5 jam dengan sistem shift. Kali ini gubernur mengambil kebijakan ASN sehari masuk kerja di kantor dan sehari kerja di rumah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Mereka yang masuk kerja di kantor juga harus menjaga jarak sosial atau social distancing dan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum masuk di kantor. Ini berlaku sampai tanggal 5 April 2020. Untuk ASN eselon II dan III tetap masuk kerja seperti biasa, kecuali mereka yang sakit,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (22/3).
Khofifah melanjutkan, pihaknya juga akan mengembangkan room screening di masing-masing OPD. Artinya, sebelum masuk kantor, mereka sudah dalam kondisi bersih.
"Kebersihan diri harus dijaga selama bekerja. Harus sering cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak," imbuh gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Pada kesempatan sama, khofifah juga menginformasikan pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA yang dijadwalkan pada 30 Maret diundur pelaksanaanya 6 April 2020. Ini dilakukan lantaran ada peningkatan Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan positif COVID-19.
“Kita juga umumkan ujian nasional SMA diundur 1 minggu dari jadwal,” terangnya.
Khofifah menjelaskan, awalnya ujian nasional diselenggarakan pada 30 Maret 2020. Karena ada perpanjangan masa belajar di rumah untuk SMA, maka ujian nasional diundur 6 April 2020.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Lebih lanjut gubernur mengatakan, untuk kepala sekolah dan kepala cabang dinas diimbau untuk kerja di rumah.
“Tetapi mereka harus standby jika sewaktu-waktu ada rapat koordinasi. Karena tanggal 30 ditunda jadi tanggal 6, mereka harus tetap melakukan persiapan penyelenggaraan ujian nasional. Tetap standby kalau tiba-tiba ada rapat koordinasi dengan kepala dinas pendidikan Jatim,” pungkas orang nomor satu di Jatim tersebut. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News