SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan fasilitas untuk keperluan observasi pasien kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona (Covid-19).
Lokasinya di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur di Jalan Balongsari Tama, Surabaya.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Didampingi Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai, Kepala Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 dr Joni Wahyuhadi dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, Gubernur Khofifah melihat langsung kesiapan kamar-kamar di BPSDM yang siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Ini (BPSDM), salah satu yang kita siapkan untuk ruang observasi. Bed yang siap ada 350. Kalau hall yang diatas ada 100 bed lagi. Jadi total ada 450 bed, untuk BPSDM Surabaya. Sementara, BPSDM di Malang ada 150. Jadi BPSDM saja sudah siap 600 bed," kata Gubernur Khofifah, Selasa (24/3).
Gubernur Khofifah menambahkan, peran penting lainnya di lokasi observasi ODP adalah asupan gizi yang cukup serta olahraga bagi pasien yang nantinya berada di tempat itu.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Peran asupan gizi yang cukup itu hal penting. Termasuk olahraga itu menjadi kesatuan paket untuk kebutuhan observasi. Serta ditunjang keberadaan tim motivator. Makanya tadi kita juga melihat sarana olahraga yang ada di tempat ini, sangat memadai," terang mantan Mensos RI itu.
Sementara dr Joni Wahyuhadi menambahkan untuk tenaga medis dan paramedis juga siap, tinggal menyesuaikan kebutuhan.
"Sistemnya berbeda dengan rumah sakit. Untuk tenaga medis dan paramedis bisa dilaksanakan berkala untuk memonitor pasien ODP, yang umumnya mereka sehat," katanya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai menjelaskan fasilitas di lingkungan BPSDM dipakai menjadi salah satu lokasi observasi kesiapannya telah dilakukan dengan matang. Disebutkan, untuk ruangan dan fasilitas lainnya sangat memungkinkan. Termasuk sarana olahraga dan lainnya.
"Kelengkapan dan fasilitas telah memadai. Karena ini untuk kesehatan, kita tingkatkan sterilisasi sebagai kebutuhan tempat observasi. Lingkungannya juga sehat, dengan ditunjang fasilitas olahraga dan refresing yang diharapkan untuk bisa kembali sehat lagi," ujar Aries.
Masih kata Aries, dipakainya BPSDM untuk keperluan observasi Covid-19 seiring dengan Keputusan Kepala LAN, yang saat ini untuk proses pembelajaran di badan Diklat itu dilakukan dengan jarak jauh.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
"Kebetulan saat ini proses pembelajaran menggunakan sistem jarak jauh. Karena itu fasilitas di BPSDM bisa digunakan untuk tempat observasi ODP corona," pungkas pejabat berdarah Bugis ini. (mdr/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News