Dokter RSNU Tuban yang Dikabarkan Positif Corona, Masih Berstatus PDP

Dokter RSNU Tuban yang Dikabarkan Positif Corona, Masih Berstatus PDP Keterangan tertulis yang dikirim RSNU Tuban kepada wartawan BANGSAONLINE.com, untuk klarifikasi kabar yang beredar terkait seorang dokter positif Covid-19. Foto kiri, screenshot salah satu percakapan di sebuah grup WhatsApp yang menyebutkan bahwa dokter berinisial DCR positif Covid-19.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pihak manajemen Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Tuban dan Gugus Tugas akhirnya memberikan klarifikasi terkait viralnya dr. DCR yang dikabarkan terpapar positif virus corona, Senin (30/3) malam.

Sebelumnya, kabar bahwa dokter berinisial DCR positif disampaikan pertama kali oleh Bupati Tuban Fathul Huda, melalui salah satu grup WhatsApp.

Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern

Direktur RSNU Tuban dr. Didik Suharsoyo saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membenarkan bahwa dokter DCR merupakan karyawan RSNU Tuban. Namun, ia menyampaikan bahwa yang bersangkutan statusnya masih Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sedang menjalani isolasi di RSUD dr. Soegiri Lamongan.

"Yang bersangkutan dalam kondisi baik," ujar dr. Didik dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada BANGSAONLINE.com, Senin (30/3). 

Didik melanjutkan, saat ini seluruh karyawan RSNU Tuban yang pernah kontak dengan bersangkutan juga sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, dan hingga saat ini terpantau dalam kondisi yang baik.

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

Sedangkan, untuk pasien yang sudah kontak dengan dr. DCR, maka pihak rumah sakit akan melakukan tracing bersama Gugus Tugas . "Terakhir yang bersangkutan masuk kerja tanggal 20 Maret 2020," ujar dr. Didik.

Sementara itu, Wakil Gugus Tugas Penanganan Kabupaten Tuban, dr. Saiful Hadi menyampaikan, dokter DCR merupakan peserta pelatihan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) yang digelar di Surabaya pada 9 hingga 18 Maret 2020.

"Dalam pelatihan itu, DCR mewakili Pemkab Lamongan. Sehingga, PDP masuk di wilayah Kabupaten Lamongan, bukan di Tuban," jelasnya.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Informasi yang diterima Gugus Tugas, dokter DCR ini sempat melakukan isolasi mandiri di Surabaya. Pasalnya, menurut Tim Tracing Jatim, ada peserta pelatihan tersebut yang diduga terdeteksi positif virus Corona. Sehingga, seluruh peserta pelatihan dikarantina.

"Untuk dokter DCR ini hasil lab swab-nya yang kedua belum keluar, sehingga masih berstatus PDP. Jadi belum dinyatakan positif Corona," ungkap Saiful yang juga Direktur RSUD dr. Koesma Tuban ini.

Dalam kesempatan ini, Saiful juga memberikan klarifikasi atas pemberitaan CNNIndonesia.com, yang menyebut ada 2 warga Tuban positif , berdasarkan keterangan Tim Rumpun Tracing Jatim.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

Saiful menjelaskan, kedua pasien yang dimaksud dalam berita itu saat ini masih berstatus PDP dan mendapatkan perawatan isolasi di RSUD Dr. Koesma Tuban. 

"Masih PDP karena hasil lab-nya belum keluar. Jadi kalau ada yang menyatakan itu positif, itu salah," terang dokter Alumni Unair Surabaya itu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban, Heri Prasetyo menjelaskan pernyataan Bupati H. Fathul Huda di salah satu grup WA yang menyebut dokter DCR positif , adalah kesalahpahaman informasi. Untuk itu pihaknya meminta maaf jika masyarakat ada yang resah.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

"Untuk lebih jelasnya, besok ada konferensi pers terkait hal ini," terang Heri, sapaan akrabnya. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO