SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Warga Sidodadi Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (31/3) siang menggelar demo menolak keputusan Pemkab Sidoarjo yang menetapkan Puskesmas Sidodadi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Mereka menilai, keputusan Pemkab dengan menjadikan Puskesmas Sidodadi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berdampak pada warga sekitar.
Baca Juga: Investigasi 656 Hektare HGB, Pemprov Jatim Gandeng BPN dan Pemkab Sidoarjo
Aksi protes yang dilakukan oleh warga ini bukan tanpa alasan, mengingat pasien Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo dengan status ODP (Orang Dalam Pemantauan) berjumlah 150 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 51 orang, serta positif Covid-19 10 orang, yang mana 1 di antaranya meninggal dunia.
Alasan inilah yang membuat warga menolak puskesmas di wilayah mereka dijadikan tempat isolasi Covid-19.
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Aniaya Pekerja di Jalan Raya Buduran Sidoarjo
Demo yang digelar warga ini mendapatkan pengawalan ketat dari TNI dan Polri. Bahkan, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin turun langsung meninjau lokasi. Kedatangan Nur Ahmad untuk melakukan koordinasi dengan warga sekitar.
Menurutnya, keputusan pemerintah untuk menjadikan Puskesmas Sidodadi sebagai tempat isolasi Covid-19 sudah sesuai keputusan bersama. "Jika pemerintah memutuskan, pemerintah sudah memikirkan dengan matang. Warga tidak perlu terlalu gugup. Yang paling penting adalah kepentingan warga yang paling utama," katanya.
Baca Juga: Didampingi Ketua Baznas dan Kadinsos, Plt. Bupati Sidoarjo Sidak ke RTLH Warga
Selain itu, Nur Ahmad menambahkan, bahwa nantinya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga akan mencari lokasi lain untuk dijadikan tempat penampungan. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News