Anggaran Penanganan Covid-19 di Tuban Tembus Rp 15 Miliar

Anggaran Penanganan Covid-19 di Tuban Tembus Rp 15 Miliar Bupati dan Wakil Bupati Tuban saat konferensi pers terkait Penanganan Covid-19 di Gedung Pemkab.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - terus berupaya mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah setempat. Dalam upaya penanganan Covid-19 tersebut, menggelontorkan anggaran senilai Rp 15 miliar.

Hal itu diutarakan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein usai pemberangkatan tim penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum dan jalan protokol, Selasa (31/3).

Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern

" telah melakukan refocusing anggaran dan menyiapkan dana awal mencapai Rp 15 miliar untuk penanganan Covid-19 ini," ujar wabup.

Total anggaran tersebut masih bisa berubah, menyesuaikan kondisi yang ada. Jumlah anggaran yang terkumpul dari berbagai sumber dan akan dialihkan sesuai dengan skema keuangan dan regulasi yang berlaku. Seluruhnya dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan dalam penanganan Covid-19.

"Sampai saat ini, dana yang telah terpakai sebanyak Rp 1,5 miliar," imbuhnya.

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

Wabup mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mengakses informasi. Informasi yang dikumpulkan harus bersumber dari media yang valid dan menyeluruh. Tujuannya, agar tidak menimbulkan keresahan dan menekan penyebaran berita tidak benar.

Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan, penyemprotan disinfektan sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban. Selain di pusat kota, penyemprotan juga dilakukan di tingkat kecamatan dan desa secara periodik.

"Penyemprotan menjadi stimulan bagi masyarakat untuk memperhatikan lingkungan masing-masing, untuk menjaga kebersihan, menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan rutin cuci tangan menggunakan sabun," tuturnya.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

Bupati dua periode itu menyayangkan, masih adanya masyarakat yang belum mematuhi imbauan terkait physical distancing atau jaga jarak. Beberapa warga masih nekad berkumpul di warung atau membuat kerumunan.

"Tindakan itu dapat meningkatkan kontak yang seharusnya dihindari pada masa pandemi seperti ini. Bersikap tenang dan peduli lingkungan, harus diimbangi dengan menaati aturan," tutupnya. (gun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO