BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 1.311 santri Pondok Pesantren Sidogiri Kabupaten Pasuruan asal Bangkalan mudik ke kampung halaman. Mereka sampai di terminal Bangkalan, Kamis (2/4) pukul 08.30 WIB dengan mengunakan 23 bus.
Begitu tiba di terminal, semua santri langsung dilakukan screening. Mulai dengan menjalani penyemprotan disinfektan, pengukuran suhu badan, serta penyediaan obat-obat bagi yang memang membutuhkan.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Sedangkan suhunya yang di atas 37 celsius akan diberi perawatan terlebih dahulu sebelum diantar ke rumah masing-masing," tutur Ketua Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Bangkalan, KH. Moh. Ali Ghofir.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
(Bupati Abdul Latif turut memantau kedatangan santri Ponpes Sidogiri di terminal)
KH. Ali Ghofir mengimbau kepada santri untuk tidak keluyuruan sementara waktu saat sudah sampai di rumah masing-masing. "Lebih baik banyak diam diri, mengingat kondisi penyebaran wabah Covid-19 ini sangat dahsyat," pesannya.
Ia juga mengingatkan pesan-pesan KH. Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Antara lain, jaga jarak, tidak bersentuhan dan jabat tangan, tidak keluar rumah, nongkrong, dan serta memberikan edukasi kepada keluarga masing-masing agar dapat melaksanakan imbauan pemerintah
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Sementara itu, Ahmad Mondiri, santri asal Kamal mengungkapkan bahwa para santri juga telah diberi amalan doa oleh KH. Nawawi Abdul Jalil untuk mencegah dan menghilangkan Covid-19. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News