SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peran para tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid-19 sangat penting. Karena itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memberi motivasi mereka dengan cara menyapa dokter, perawat dan paramedik yang menangani Covid-19 di RSUD dr Soetomo Surabaya melalui video conference di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/4) sore.
Melalui layar video, tampak para dokter dan perawat yang masih lengkap menggunakan APD bersemangat menyapa Gubernur Khofifah. Mereka adalah para tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien covid-19 di RSUD Dr Soetomo.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Saat video conference berlangsung, orang nomor satu di Jatim itu menanyakan mengenai kondisi tenaga kesehatan selama menangani Covid-19. Termasuk kendala-kendala apa saja yang dihadapi para dokter dan tenaga medik lainnya.
Selain itu Gubernur Khofifah juga menanyakan pemberian gizi bagi para tenaga medik. Ia ingin memastikan bahwa para tenaga medis tercukupi kebutuhan gizinya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
“Assalamualaikum. Saya Khofifah, di sini saya juga bersama Pak Wagub, Pak Sekda dan Pimpinan RS dr. Soetomo. Semua sehat ya,” kata Khofifah mengawali bersama.
Secara khusus Khofifah menyapa mereka dan ingin mendengar tentang perjuangan mereka tenaga kesehatan di sana ketika melayani pasien Covid-19.
“Para tenaga medik ini kan melayaninya luar biasa. Bagaimana waktu istirahat para dokter dan para perawat selama proses pelayanan ini. Adakah rekomendasi dari para tim medik untuk bisa menjaga stabilitas misalnya berapa hari, berapa minggu bertugas, berapa hari atau berapa minggu istirahat seperti apa? Adakah sirkulasi waktu jaga?” tanya Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Khofifah juga ingin mendapatkan informasi secara langsung dari para dokter dan perawat tentang pasien yang kini sedang di rawat di RSUD dr Soetomo.
Pasalnya dari rumah sakit rujukan utama penanganan covid-19 di Jatim tersebut, pada hari Minggu (5/4) ada empat orang yang terkonversi dari positif menjadi negatif alias sembuh.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Selain 4 sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil, satu orang sudah konversi negatif. Jadi kami sudah koordinasi dengan Dinas. Jadi nanti pasien akan melakukan isolasi diri di rumah. Tetap kita pantau bersama rekan-rekan kita,” kata Khofifah.
Total saat ini ada 38 pasien positif covid-19 di Jatim yang dinyatakan sembuh. Secara khusus dalam kesempatan video conference tersebut Khofifah meyampaikan apresiasinya pada para tenaga medis yang bertugas.
“Kami semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para Dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” ucap Gubernur Khofifah
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menanggapi sapaan tersebut, Dokter Spesialis Paru RSUD dr Soetomo, dr Wahyu dalam video conference mengatakan, dirinya saat ini bertugas menjadi Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Dokter satu ini diketahui telah merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Diantaranya 3 pasien menggunakan ventilator.
“Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu gubernur. Jadi kalau boleh cerita kita memang sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak,” kata dr Wahyu dengan masih menggunakan APD lengkap.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Jika memang ada keluhan dari para tenaga medik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi maka akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening. Jadi sebaiknya ada pemeriksaan,” imbuh dr Wahyu.
Terkait jam kerja yang disinggung oleh Gubernur Khofifah, dr Wahyu mengaku bahwa saat ini mereka bekerja dengan ketat akan tetapi mereka masih mendapatkan jatah shif istirahat yang cukup. Sebab di rumah sakit tipe A tersebut memang memiliki tenaga medis yang cukup.
“Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” jelas Dokter Wahyu.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Mengenai waktu istirahat, ia juga mengatakan bahwa saat ini masih bisa terkendali. Saat ini ia mengaku dibantu dengan dua orang PPDS Paru, PPDS Anastesi, lima perawat yang bertugas.
Di akhir video conference, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga kesehatan baik tenaga medik, paramedik maupun frontliner atas penanganan yang diberikan pada pasien Covid-19.
Per Minggu (5/4) petang, total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim mencapai 187 orang, sedangkan untuk PDP sebanyak 926 orang dan ODP ada sebanyak 10.636 orang. Dan dari total kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 38 pasien dinyatakan sembuh, dan 14 yang meninggal dunia.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Sebagai apresiasi untuk tenaga kesehatan, diketahui Pemprov Jatim telah memberikan reward insentif bagi mereka yang menangani pasien covid-19. Mekanisme pemberian reward ini diberikan dengan pembagian per tim yang merawat pasien.
Reward ini dibagi berdasarkan mereka yang memberikan layanan untuk pasien rawat inap dan juga pasien yang rawat jalan.
Bagi yang memberikan layanan pada pasien yang rawat inap, satu tim akan mendapatkan reward dengan nilai Rp 15 juta per pasien, per bulan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News