![Pasangan Dokter di Bangkalan Positif Covid-19, Sebelumnya Masih Buka Praktik di Rumah dan RS Pasangan Dokter di Bangkalan Positif Covid-19, Sebelumnya Masih Buka Praktik di Rumah dan RS](/images/uploads/berita/700/755b6af7f8f971e5bbe5955d3498a7d1.jpg)
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pasien positif Covid-19 di Bangkalan bertambah dua orang. Dua pasien baru itu adalah pasangan suami istri (Pasutri) yang berprofesi sebagai dokter.
Keduanya dipastikan terpapar virus Corona (Covid-19) berdasarkan hasil tes swab dari Balitbangkes Jakarta. Tambahan pasien Covid-19 Pasutri tersebut juga diumumkan melalui website resmi Provinsi Jatim. Total, di Kabupaten Bangkalan ada 3 kasus positif, hingga Jum'at (10/4/2020) malam.
Baca Juga: Pemilik Warkop di Stadion Gelora Bangkalan Ngamuk, Tuding Petugas Tak Adil saat Warungnya Dirobohkan
Agus Zain, Kepala Diskominfo Bangkalan membenarkan bahwa hasil tes swab atau PCR dari Balitbangkes Jakarta pasangan suami istri sudah keluar, dan hasilnya positif Covid 19. Hal ini menambah pasien Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, menjadi 3 orang. Sebelumnya 1 pasien dari Blega sudah diumumkan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangkalan, R. Abdul Latif Imron Amin, Jumat (10/4) pagi tadi.
"Sepasang suami istri ini dokter asal Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, yang sebelumnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebelumnya, keduanya mengikuti pelatihan klaster TKHI. Saat ini, dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil swab/PCR dari Laboratorium Litbangkes Jakarta," jelas Agus Zain melalui pesan tertulis yang disampaikan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (10/4) malam.
Lanjut Agus Zain, kedua dokter tersebut akan dijemput untuk diisolasi di RSUD Syamrabu. Sebab, selama ini pasutri tersebut hanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Baca Juga: Diduga Jual Miras dan Sediakan Wanita Penghibur, Warkop di Area Stadion Gelora Bangkalan Dirobohkan
"Dua dokter siap dijemput untuk melaksanakan isolasi di RSUD Syamrabu," jelasnya.
Untuk mengantisipasi penularan, Agus Zain mengatakan pihaknya akan melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) oleh surveilans, baik dari RSU Syamrabu atau Puskesmas Klampis. "Karena sebelumnya yang bersangkutan masih melakukan kontak dengan orang, di mana dia masih membuka praktik (dokter) di rumahnya dan RS. Lukas," tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat yang pernah melakukan kontak dengan kedua dokter tersebut segera mengajukan rapid test untuk deteksi dini.
Baca Juga: Tiga Hari Pencarian, Nelayan Bangkalan Korban Perahu Karam Ditemukan Tersangkut di Pohon Bakau
"Kami meminta peran serta masyarakat yang pernah kontak dengan dr. T dan dr. Z agar berkomunikasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19, baik yang ada di Kota Bangkalan ataupun yang ada di Kecamatan Klampis. Hal ini dalam rangka mempermudah proses tracking sekaligus mempermudah surveilans baik dari RSUD Syamrabu ataupun Puskesma Klampis," pungkasnya (ida/uzi/rev)
Peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Perahu Nelayan di Bangkalan Karam Diterjang Ombak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News