Sibuk Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Sempatkan Diri Beri Kuliah di Lemhanas

Sibuk Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Sempatkan Diri Beri Kuliah di Lemhanas Wali Kota Risma sedang memberikan kuliahnya via online di forum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 60 tahun 2020 Lemhannas, Selasa (14/4). goto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di sela-sela kesibukan berkantor di Dapur Umum, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih meluangkan waktu untuk menjadi dosen tamu via online di forum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 60 tahun 2020, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Selasa (14/4).

Forum yang bertajuk Kebijakan Tata Kota Surabaya untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang anggota yang terhubung menjadi satu melalui saluran teleconference.

Baca Juga: Gantikan Juliari Batubara, Wali Kota Risma Siap Dilantik Sebagai Mensos RI Rabu Besok

Dengan ucapan salam yang khas, Risma menyapa para audience untuk mengawali pertemuannya yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut. Saat itu, Risma memaparkan keberhasilannya dalam membangun Kota Pahlawan, terhitung sejak awal pertama menjabat sebagai wali kota pada tahun 2010, hingga saat ini.

Ia pun menyampaikan bahwa ‘kota’ bukanlah kata benda. Menurutnya, kota merupakan kata yang di dalamnya terdapat makhluk hidup, termasuk manusia dengan segala keanekaragamannya.

“Jadi, yang paling penting kota ini ada manusia yang semua memiliki keinginan dan kebutuhan masing-masing. Itu mengapa saya mencoba membuat seluruh kota ini bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Kasus Kembali Meningkat, ​Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh

Ia menceritakan, dahulu saat pertama kali menjabat sebagai wali kota tahun 2010, saat itu hampir 30 persen penduduk Surabaya tidak mampu. Di situlah Risma memulai mengatasi kemiskinan dengan menggerakkan mesin kedua, yakni para istri untuk berpenghasilan, meskipun dari rumah. Dari situlah lahir program Pahlawan Ekonomi.

“Kita ajarkan mereka menghasilkan sebuah produk baik makanan maupun kerajinan tangan. Kemudian selang 5 tahun saya evaluasi ternyata hasilnya cukup bagus. Beberapa dari mereka pemasukannya sekitar Rp 1 miliar per bulan,” ungkapnya.

Selain itu, pergerakan ekonomi juga dilakukan wali kota perempuan pertama di Surabaya ini khusus kalangan muda. Jika ibu-ibu melalui Pahlawan Ekonomi, maka yang muda-muda namanya Pejuang Muda. Selain itu, pemkot juga membuat Koridor Co-working space yang menampung dan mengajak anak muda untuk bersaing di era industri 4.0.

Baca Juga: Turun ke Jalan, Risma Kembali Imbau Warga Tak Pergi ke Luar Kota ​Saat Libur Nataru

Tidak hanya itu, Presiden UCLG Aspac ini pun juga memaparkan strategi serta keberhasilannya dalam membangun infrastruktur, termasuk penanganan banjir, hingga bidang pendidikan. Bahkan, ia juga memastikan bahwa terkait pelayanan dan perizinan saat ini semuanya sudah lebih mudah dan cepat melalui online.

Salah satu peserta asal Negara Malaysia Brigadir General, Khairul Azmizal Bin Ahmad Natal mengatakan bahwa Wali Kota Risma adalah bukti sosok pemimpin berhasil dalam melestarikan masyarakat yang bernaung di bawahnya.

“Atas prestasi tinggi itu, Ibu Wali Kota Surabaya ini harus menjadi contoh dan menjadi pengalaman berharga bagi pemimpin masa depan, yakni peserta PPRA 60,” akunya. (ian/rev)

Baca Juga: Serius Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Terima Penghargaan dari HAKLI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO