BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang dokter di Puskesmas Wates Kabupaten Blitar terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19). Sebelum dinyatakan positif Corona, dokter wanita berusia 40 tahun tersebut memiliki riwayat kontak erat dengan Orang Dalam Pemantauan (ODP). ODP itu merupakan seorang petugas haji yang sempat mengikuti pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
"Ada satu warga Kabupaten Blitar yang terkonfirmasi terpapar Covid-19. Asal dari Kecamatan Wates. Pasien punya riwayat kontak erat dengan klaster haji," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Sementara hasil tracing ODP dari klaster pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo yang sempat kontak erat dengan pasien positif itu adalah seorang pria berusia 44 tahun. Dia merupakan petugas calon jemaah haji 2020 dari Kemenag Kabupaten Blitar yang juga warga Kecamatan Wates.
"Petugas haji tersebut statusnya masih ODP karena tidak bersedia dirujuk dan melakukan isolasi mandiri," imbuhnya.
Menindaklanjuti hal ini, Dinkes Kabupaten Blitar langsung melakukan swab test kepada ODP klaster pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo tersebut. Swab test dilakukan Kamis (16/4/2020) kemarin, setelah Pemprov Jatim merilis hasil swab dokter puskesmas yang terkonfirmasi positif Corona.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"ODP tersebut sudah kami swab tapi hasilnya belum keluar," paparnya.
Sebelumnya, pasien positif ini sempat menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dengan gejala klinis nyeri tenggorokan. Hal ini dibenarkan Wadir Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, dr Herya Putra.
Dia dirawat sejak pertama kali memeriksakan diri pada 4 April lalu. Namun karena kondisinya membaik, pasien itu kemudian dipulangkan Sabtu (11/4/2020), sebelum hasil swab test keluar.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
"Jadi karena waktu isolasi sudah melebihi waktu inkubasi sampai manifestasi dari serangan virus diyakini tidak ada, dan kondisi selama perpanjangan isolasi tetap baik, maka dipulangkan pada 11 April lalu. Dilanjutkan isolasi di rumah secara mandiri selama 14 hari setelah pulang," kata Herya.
Saat ini pasien menjalani karantina mandiri di rumah karena kondisi cukup stabil. Meski dikarantina secara mandiri, namun pasien tetap diawasi oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News