SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak mengikuti salat hajat dan istighatsah online yang dipimpin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag di kediaman Gus Muhib-Ning Ima di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (16/4/2020) malam.
Semula Emil hanya mau mampir sebentar untuk silaturahim dengan para kiai itu karena ada acara lain. Namun, Emil akhirnya ikut salat hajat 12 rakaat dengan enam salam. Bahkan Emil kemudian juga ikut istighatsah bersama para kiai itu hingga selesai.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
“Ternyata banyak barakahnya. Saya agak tenang,” kata Emil saat memberi sambutan usai salat malam dan istighatsah. Menurut Emil, covid-19 ini sangat bersar dampaknya. Banyak kegiatan berhenti. Termasuk kegiatan ajar-mengajar di pondok pesantren. Sehingga masyarakat pun tidak bisa meraih barakah dari pesantren.
Menurut Emil, hingga sekarang juga belum ada teori yang bisa dijadikan referensi penyelesaian. “Teori manapun di kampus-kampus tak ditemukan. Dihitung dari kanan dan kiri juga tak bisa,” katanya. Meski demikian, menurut Emil, covid-19 ada hikmahnya. “Kita bisa lebih hemat. Kita bisa bersama keluarga di rumah,” katanya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Bahkan kita akhirnya menyadari bahwa mendidik anak itu tidak gampang. “Para orang tua sudah tidak sabar ingin anaknya sekolah lagi,” katanya sembari mengatakan bahwa peran Kiai Asep selama ini sangat luar biasa karena bisa mendidik ribuan santri.
Sementara Kiai Asep Saifuddin Chalim sangat yakin bahwa virus corona akan segera hilang dari bumi Indonesia jika ulama dan umara bekerja sama secara serius dalam ikhtiar batin. Karena ia sendiri sudah punya punya pengalaman betapa salat malam yang ia praktikkan sangat mustajabah.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Saat saya masih hina papa tak punya apa-apa saya terus mencari salat malam. Saat di Arafah saya baca kitab Ihya Ulumiddin karangan Hujjatul Islam Imam Ghazali dan saya menemukan salat malam ini,” katanya sembari mengungkapkan bahwa dalam kitab itu ada penjelasan bahwa doa dalam salat malam ini tak akan ditolak oleh Allah SWT.
Di depan Emil dan para kiai, Kiai Asep kembali menyampaikan keyakinannya bahwa virus corona akan segera hilang. “Istighatsah kita tidak seremonial. Jika kita salat malam dan istighatsah satu kali lagi dan Pak Emil ikut, saya yakin virus corona akan hilang dari bumi Indonesia dan dari semua negara,” tegas Kiai Asep yang pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Umma Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024
Dalam acara salat malam dan istighatsah kali ini tampak hadir Prof Dr KH Ridwan Nasir (ketua Yayasan Khadijah dan dosen UINSA Surabaya), Drs KH Muhammad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur), KH Abdul Hafid (pengasuh Pondok Pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani Probolinggo), KH Jamaluddin (Rais Syuriah PCNU Kabupaten Probolinggo), KH Abdul Adzim Alwi (ketua PCNU Kabupaten Mojokerto), KH Muchlis Muhsin (pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Bangkalan), KH Nasir (Madura), KH Jafar Shodiq (Ponorogo), Habib Ali (Bangil Pasuruan), Habib Abu Bakar (Bangil Pasuruan) dan banyak kiai lainnya.
Para kiai itu selain memimpin doa secara bergantian juga memberikan taushiah singkat.
Seperti diberitkan BANGSAONLINE.com, acara salat malam dan istighatsah ini kelanjutan dari salat malam dan istighatsah pada Nisyfu Sya’ban. Menurut Kiai Asep, acara salat malam dan istighatsah online ini akan terus digelar setiap Kamis malam Jumat sampai virus corona hilang dari bumi Indonesia dan negara-negara lain. Semua biaya, termasuk cinderamata dan uang transport, ditanggung Kiai Asep.
Baca Juga: Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Kiai Asep juga menyampaikan bahwa bahwa kehadiran Emil Dardak pada salat malam dan istighatsah ini adalah utusan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Semula, tutur Kiai Asep, yang akan hadir adalah Gubernur Khofifah, meski hanya sebentar. “Tapi Bu Khofifah ada acara lain akhirnya mengutus Pak Emil,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News