GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tokoh NU Dr. KH. Husnul Khuluq menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad, yang mengeritik kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena membentuk lumbung pangan bagi warga terdampak Covid-19. Sebelumnya, Anwar Sadad yang Sekretaris Gerindra Jawa Timur itu menilai pembentukan lumbung pangan mematikan pedagang kecil di kampung.
Husnul Khuluq menilai apa yang disampaikan Anwar Sadad itu justru bertentangan dengan realitas di masyarakat. Sebab tugas utama pemerintah adalah menyiapkan kebutuhan barang, termasuk pangan dan melayani masyarakat.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
“Pemprov sudah sangat tepat dengan menyiapkan lumbung pangan ini. Artinya stok pangan di Jawa Timur ini aman. Dari data yang ada, untuk beras saja masih surplus 1.1 juta ton,” kata Husnul Khuluq dalam keterangan tertulisnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (21/4/2020). Dengan demikian, kata dia, tidak terjadi panic buying di masyarakat yang bisa menimbulkan chaos.
Menurut mantan Ketua PCNU Gresik tiga periode itu, dari sisi good government, langkah Pemprov Jatim ini menunjukkan akuntabilitas, responsibilitas, dan kepastian pemerintah dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Pemerintah harus hadir mengisi ruang yang dibutuhkan masyarakat. Kalau ruang ini tidak diisi oleh pemerintah dan dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab maka pemerintah dianggap lalai dan mencederai masyarakat,” tegas mantan Sekda Kabupaten Gresik itu.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Husnul Khuluq juga mengatakan bahwa dalam sub sistem ketahanan pangan ada sistem utama, yaitu ketersediaan, akses, dan penyiapan pangan.
“Lumbung pangan ini merupakan implementasi dari cara pemerintah menjamin adanya ketersediaan pangan, kemudahan masyarakat mengakses karena bisa online dan langsung. Pemerintah juga menyiapkan pangan yang dibutuhkan masyarakat dengan sembako dan juga bantuan nontunai ke masyarakat,” tegasnya.
Pembina Pencak Silat Pagar Nusa Jawa Timur itu juga mengatakan, jika kita berpedoman pada negara yang harus berorientasi welfare (kesejahteraan), maka langkah Pemprov Jatim menghadirkan lumbung padi ini bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, lebih-lebih pada saat sulit seperti ini.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
“Kalau yang dikhawatirkan merugikan pedagang kampung, maka tentu Pemprov sudah menyiapkan langkah cerdas terkait dengan jalur distribusi, market coverage, dan support lainnya yang tidak akan merugikan pedagang kampung. Mari dengan pikiran yang jernih, teduh, obyektif, kita dukung usaha Pemprov Jatim untuk menangani Covid-19 dan dampaknya,” harapnya.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, telah membuka Lumbung Pangan Jatim yang berada di Jatim Expo. Penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok dengan murah itu disediakan untuk warga terdampak pandemi Covid-19.
“Masyarakat bisa membeli keperluan rumah tangga seperti beras, gula, minyak goreng, telur ayam, frozen food, minuman, mi instan, bawang putih, dan produk lainnya. Ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan logistik masyarakat dan lokasinya pun mudah diakses,” jelasnya.
Khofifah mengatakan stok beras saat ini sekitar 3,3 juta ton. Menurutnya ketersediaan beras masih mencukupi hingga Juni.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
“Estimasi luas lahan penghasil panen beras di Jatim mencapai 433 ribu hektare, sehingga Bulog Jatim menyampaikan ketersediaan beras tercukupi,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News