NGAWI, BANGSAONLINE.com - Hingga saat ini, wilayah Ngawi memang bertahan dalam kondisi zero Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Ngawi dalam mencegah dan menangkal masuknya virus asal Cina itu.
Namun, kebijakan yang dilakukan Pemkab Ngawi untuk mencegah masuknya virus Corona seperti social dan physical distancing berimbas pada perekonomian masyarakat kecil.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor
Selain itu, diterapkannya pembatasan berjualan hingga dilarangnya membuka usaha kecil. Padahal, mereka yang memiliki usaha tersebut rata-rata adalah masyarakat tingkat bawah tersebut.
Endang misalnya, salah satu pemilik warung kopi di sekitar alun-alun Ngawi. "Sudah satu bulan lebih penghasilan kita menurun drastis. Kalau dihitung, sekarang tinggal 20 persen dari sebelumnya," jelas Endang.
Selain warung kopi, kebijakan penanganan dan pencegahan Covid-19 juga berimbas pada pertokoan yang tersebar di wilayah Kota Ngawi. Mereka mengaku mengalami penurunan omzet. (nal/ian)
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News