BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Semakin massifnya sebaran Covid-19 di Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, disikapi oleh sejumlah dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan membentuk Relawan Bangkalan Tanggap Covid-19.
Gerakan ini diinisiasi oleh Dosen Program Bisnis Pertanian UTM Andrie Kisroh Sunyigono beserta dosen lainnya, guna membantu tenaga medis dan masyarakat yang terdampak selama Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Andrie selaku koordinator mengungkapkan, Relawan Bangkalan Tanggap Covid-19 ini terdiri dari sejumlah dosen lintas bidang ilmu, salah satunya dosen dari Psikologi Nailur, putri dari Ny. Salimah Hadi.
Menurutnya, relawan ini dibentuk dalam rangka memberikan sumbangsih kepada masyarakat ekonomi lemah, akibat hantaman Covid-19.
"Khususnya bagi tenaga medis yang saat ini sedang berjuang membasmi virus Corona. Sebab, tenaga medis sebagai garda terdepan, masih mengalami keterbatasan dalam memiliki alat pelindung diri," jelasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
"Relawan Bangkalan Tanggap Covid-19 selain memberikan donasi kepada masyarakat, juga akan memberikan edukasi tentang pencegahan dan penularan Covid-19," jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (23/4/2020).
"Alhamdulillah, walaupun baru dibentuk, tapi donasi yang diterima sudah melebihi ekspektasi kami. Makanya, saya sampaikan ke teman-teman relawan lainnya untuk segera dapat segera menyalurkan bantuan barang yang akan didonasikan," lanjutnya.
Ia berharap bantuan yang disalurkan Relawan Bangkalan Tanggap Covid-19 ini bisa membantu tenaga medis dan masyarakat yang terdampak perekonomiannya, selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
"Semoga bermanfaat bagi masyarakat dan tenaga medis yang selalu menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19," pungkasnya. (ida/uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News