Tafsir Surah Al-Kahfi: Pengantar

Tafsir Surah Al-Kahfi: Pengantar Ilustrasi Gua Ashabul Kahfi di Yordania.

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

Akhir surah Bani Israel atau al-Isra' bertutur tentang perjuangan seru nabi Musa A.S. melawan tirani raja Fir'aun yang sangat jahat dan super brutal. Disambung dengan keagungan pesan al-qur'an yang menuntun umat manusia menuju keimanan yang benar, perilaku yang religius, steril dari syirik, dan hanya bersujud kepada-Nya saja.

Surat ini dinamai al-Kahf (goa) karena berisikan kisah sekelompok pemuda yang lari mengamankan diri dan bersembunyi di dalam goa. Mereka memilih menyelamatkan imannya dari kekejaman raja zalim yang hendak membunuh mereka. Lebih baik minggat sejadi-jadinya daripada mati di tangan raja kafir. Harapan mereka, moga ke depan ada waktu mendakwahkan keimanan.

Surah al-Kahf memuat empat tokoh yang sangat perlu diteladani. Pertama, bidang keimanan yang diperankan oleh grup pemuda goa (ashab al-kahf). Kedua, bidang ekonomi yang digambarkan dua bersaudara. Satu kaya tapi kafir dan yang satu miskin dan beriman. Ketiga, bidang pendidikan, mengangkat proses belajar mengajar yang diperankan oleh nabi Khidir A.S. sebagai guru dan nabi Musa A.S. sebagai murid, dan keempat, bidang politik yang digambarkan pada pola kepemimpinan Iskandar Dzul Qarnain.

Surah ini punya sejarah tersendiri terkait dengan pribadi nabi. Seantero Makkah paham bahwa Muhammad kecil adalah anak dengan banyak berkelebihan. Selain ganteng, gagah, cerdas, bersih, harum, dia sangat jujur nan terpercaya. Siapa pun melihatnya, pasti adem dan memuji.

Tuhan ingin menunjukkan kepada publik dengan cara-Nya sendiri, khususnya kepada para pendeta, bahwa dia nabi akhir zaman yang ditunggu, seperti ditera dalam kitab suci mereka, al-Taurah dan al-Injil.

Konon, pada usianya yang ke tujuh, Muhammad kecil sakit mata berat hingga membuat kakeknya sibuk mengobatkan ke mana-mana. Dan tidak berhasil. Sampailah ke pendeta ahli pengobatan mata yang tinggal di daerah Ukadh. Ternyata sang pendeta malah menasehati si kakek: "... segera bawa pulang cucumu ini sebelum mereka (orang-orang Yahudi) membunuhnya. Dia calon nabi akhir zaman yang dijanjikan. Obat mata ada di air ludahnya sendiri, oleskan". Abd al-Muttalib menurut dan dengan izin Allah SWT, Muhammad kecil sembuh total setelah matanya diolesi dengan air ludahnya sendiri.

Siapa membaca kisah ini secara sepenggal dan hanya melihat mata yang sakit akut, maka yang didapat hanya rembesnya saja. Siapa membacanya secara utuh, maka akan menemukan hakikat kisahnya dan keistimewaan yang dianugerahkan kepada sang calon nabi.

Di sini, Tuhan ingin menunjukkan derajat Muhammad kecil di hadapan Rahib jujur, ahli pengobatan mata, bahwa itu bukan sakit mata biasa yang bisa diobati secara medik, herbal maupun magic, melainkan media IRHASH, tanda kenabian, keajaiban sebelum menjadi Nabi. Maka terserah pembacaan anda. Pembacaan anda adalah cerminan kepribadian anda, sekaligus ekspresi akhlaq anda di hadapan baginda nabi Muhammad SAW.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO