BLITAR, BANGSAONLINE.com - Empat orang di Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar diminta untuk isolasi mandiri di rumah dengan pantauan petugas kesehatan. Mereka di antaranya adalah orang yang pernah kontak erat dengan balita usia 13 bulan yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau Covid-19.
Usai dinyatakan sebagai PDP, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar langsung melakukan tracing. Hasilnya ada empat orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan balita berstatus PDP tersebut. Mereka adalah orang tua balita, dan dua saudara yang tinggal satu rumah.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Jadi ada empat orang yang pernah kontak erat. Mereka ini tinggal satu rumah dengan balita yang merupakan pasien PDP," terang Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo, Senin (4/5/2020).
Sementara Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Didik Jumianto mengatakan balita PDP itu mulai menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, pada Sabtu (2/4/2020). Pasien sempat berobat ke rumah sakit swasta, kemudian dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo.
Balita tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Gresik. "Saat di Gresik, balita itu sakit muntah dan diare. Setelah kembali ke Blitar juga mengalami demam," ujar Didik.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Herya Putra mengatakan, rumah sakit sudah melakukan swab tenggorokan terhadap balita PDP. Hasil swab itu kemudian dikirim ke Surabaya.
"Hingga saat ini balita tersebut dalam kondisi yang cukup stabil. Meski masih demam, namun kondisinya lebih baik dari saat baru masuk rumah sakit," terang Herya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News