KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Seorang warga OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 Keluruhan Rejomulyo, Kecamatan Kota diharuskan melakukan isolasi mandiri setelah hasil rapid test-nya positif, Rabu (6/5).
Sembari menunggu hasil swab, warga memutuskan untuk mengisolasi satu gang tersebut dan berinisiatif memberikan bantuan sembako setiap hari dengan cara iuran dan gotong royong.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
Sebelumnya, 12 orang warga Kota Kediri yang bekerja di sebuah pabrik rokok di Tulungagung telah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Pasien tersebut tanpa gejala, sehingga oleh tenaga medis dipulangkan ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil swab. Salah satunya adalah warga Kelurahan Rejomulyo tersebut.
“Hanya saja warga resah, karena positif meski dari rapid test. Maka kami bersama-sama dengan warga berinisiatif untuk menutup satu gang di depan rumahnya,” kata drg. Raya Mulyasari, Kepala Puskesmas Ngronggo, Puskesmas Kota wilayah Selatan.
“Nanti kita tunggu hasil swab. Bila positif, baru dilakukan tracing kontak erat dan isolasi mandiri akan diperluas. Saat itu, Pemkot yang akan memberi bantuan sembako selama isolasi,” tambah Raya.
Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat
Menurut Joko, Ketua RW 01 tempat bermukim pasien tersebut, terdapat 6 rumah yang terdiri dari 7 KK di dalam gang tersebut. Rumahnya saling berhimpitan dan masih berkerabat sehingga kemungkinan untuk tertular sangat besar.
“Karena ditutup, penghuninya tidak boleh keluar masuk, maka kami berinisiatif untuk menyediakan kebutuhan,” kata Joko.
Sejak Senin (4/05) lalu, warga menggalang donasi dari warga dan juga sekolah di sekitar gang yaitu IAN Kediri, MTsN 2 Kediri, dan MAN Kediri. Sumbangan tersebut diwujudkan dalam bentuk sembako dan kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah
“Setiap hari kami belanjakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Mulai dari sembako, sabun, sampai gas,” tambah Joko. Belanjaan tersebut diletakkan di ujung gang, dan warga yang mengisolasi diri mengambilnya.
Inisiatif warga untuk berdonasi dan gotong royong ini karena bantuan dari pemkot belum ada. Sebab, belum positif berdasarkan swab meski OTG. Sebetulnya yang wajib mengisolasi hanya pasien, tapi karena kekhawatiran warga, satu gang diisolasi dengan konsekuensi mereka memberi sembako dengan cara berdonasi. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News